Kamis, 15 November 2012

Kurang Pendidikan Mengarahkannya pada Bisnis Kembang Gula



Tak berpendidikan tinggi memang hampir tak punya harapan. Pekerjaan yang bisa didapat pun hanya pekerjaan kasar. Hal inilah yang dihadapi Milton Hershey sejak muda.
Milton lahir pada 13 September 1857 dari pasangan Veronica Snavely dan Henry Hershey. Ia sebenarnya punya adik namun sang adik meninggal saat usianya empat tahun karena suatu penyakit. Milton mengikuti orangtuanya yang sering pindah rumah. Akibat terus pindah itu ia drop-out dari sekolah kala usianya 12 tahun.
Ia magang kerja di perusahaan percetakan. Namun tak lama di sana karena tak betah. Ia kemudian bekerja di pabrik es krim milik Joseph Royer. Tahun 1876 ia memutuskan untuk menjalankan usaha sendiri membuat kembang gula di Philadelphia. Awalnya ada pamannya yang bersedia memberinya modal. Sayangnya sang paman kemudian memutuskan membatalkan memodalinya.
Karena kekurangan modal, usaha itu pun gagal. Milton pergi mengikuti ayahnya ke Colorado. Sementara ayahnya mencari emas (di penambangan emas), ia bekerja di sebuah toko kembang gula. Sang pemilik toko memiliki cara yang unik membuat karamel. Ia menambahkan susu untuk memberinya rasa manis. Setelah belajar triknya, Milton membuat kembang gula sendiri dan mengembangkan bisnisnya di Chicago. Tadinya ia ingin membuktikan pada sang paman kalau dia bisa menjalankan bisnis kembang gulanya. Sayangnya ia gagal. Bisnisnya berantakan.
Milton sudah mencoba beberapa pekerjaan lain, namun ia selalu kembali ke bisnis kembang gula, seolah-olah hidupnya tak punya pilihan lain selain bisnis ini. Maka pada tahun 1886 ia pulang ke Lancaster dan mendirikan usaha kembang gula di sana dengan nama Lancaster Caramel Company. Dan ia menekuninya mati-matian. Seolah-olah jika ini tak berhasil dirinya akan mati. Ternyata bisnisnya kali ini berkembang baik. Bahkan dalam waktu yang tak terlalu lama perusahaannya dikenal sebagai pembuat kembang gula ternama di kotanya.

Bisnisnya makin maju setelah ia bisa membeli mesin-mesin pembuat kembang gula yang lebih modern. Bahkan ia bisa memiliki perkebunan sekaligus pertenakannya seluas sekitar 480 hektar. Dari sanalah ia mendapatkan coklat dan susu sebagai bahan baku karamelnya. Bahkan kemudian ia bisa mendirikan pabrik pembuatan coklat terbesar di dunia saat itu dengan nama The Hershey Chocolate Company yang kini menjadi salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia.
Memang sering kali ketidakadaan pilihan membuat seseorang terjebak dalam ketidakberdayaan. Tetapi jika ia tekun dan telaten mengembangkannya setahap demi setahap, kesuksesan pun bisa didapat. Itulah yang dibuktikan Milton Hershey. Ia tak hanya membuktikan pada pamannya yang semula menolak memodalinya, tetapi juga pada dunia. Keterbatasan selalu punya sisi positif bagi mereka yang jeli dan tak mudah menyerah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar