Senin, 14 November 2011

Cara Perkembangbiakan SANSEVIERA

Sanseiveria termasuk tanaman yang mudah untuk dipelihara. Syarat utama untuk memelihara lidah mertua agar bisa tumbuh optimal adalah media yang porous dan cahaya. Untuk memelihara media diperlukan pertimbangan seperti ketinggian tempat, ketersediaan bahan, dan iklim. Bisa tumbuh optimal di ketinggian 0 – 1.800 m dpl, bisa hidup di sinar matahari penuh atau ruangan. Dan kebutuhan airnya tidak terlalu banyak sekitar 25 – 30 ml/tanaman/minggu, tahan disiram 1- 2 minggu sekali, karena air berlebih hanya akan mengundang bakteri dan penyakit lain. Untuk pemupukan dilakukan melalui akar, daun atau kombinasi dari keduanya. Tiap variasi sanseiveria bisa digabungkan dalam penatannya dengan repotting dan pemilihan pot yang tepat untuk penampilan sanseiveria agar terlihat lebih menarik, anggun dan elegan.
Yang membuat Sansevieria menjadi unik, jika dilakukan perbanyakan belum tentu mendapat hasil yang sama dengan induknya. Malah bisa lain bentuknya. Jadi, kalau menemukan varietas baru bisa dinamakan sendiri.
Cara perkembangbiakan sanseiveria sangatlah berbeda, ada yang melaui biji, rhizonme atau rimpang dan lewat stolon. Tetapi sebagian besar sanseiveria berkembang biak melalui rimpang. Dan untuk warna rimpang akan menjadi ciri khusus untuk beberapa jenis.


Pucuk Hilang, Hambat Pertumbuhan
Liuk gemulai setiap daunnya, menghadirkan pesona sendiri bagi sansevieria. Ketenarannya ibarat permainan sulap yang mampu mengeluarkan sihir. Bagaimana tidak, tanaman yang dulu dicaci, kini kian dicintai. Namun di balik kemolekannya itu, ia penyimpan sisi lain yang patut di ketahui.
Tampilan yang muncul pada sansevieria juga memperhitungkan tingkat keunikan. Artinya, keunikan itu sendiri mencakup banyak hal. Selain jenis, ada bagian lain yang patut jadi prioritas. Misalnya, struktur bentuk, pola kombinasi warna pada setiap daunnya, dan masalah kesehatan.
Semuanya itu saling berkaitan satu sama lain dalam membentuk tampilan tanaman, agar tampil maksimal. Bahkan ada beberapa orang yang memberi perlakuan ‘spesial’ pada sansevieria yang dipeliharanya. Banyak cara ‘spesial’ yang diterapkan, agar sansevieria tampil oke. Padahal sansevieria ini bukan jenis tanaman yang rumit dalam perawatan. Dibiarkan satu minggu, tanpa dilakukan penyiraman pun, tak masalah bagi sansevieria.

Pucuk Daun, Bagian Rawan
Memang, masih kata Hari, urusan tampilan untuk tanaman satu ini harus dinomer¬satukan. Pasalnya, selain dinikmati manfaatnya sebagai anti-polutan, daya tarik sansevieria ada pada pesona daunnya. Selain sosok daun yang mempesona, ada bagian sansevieria yang berperan penting dalam pembentukan tampilan secara keseluruhan, yaitu bagian pucuk daun. Dan, mengapa pucuk daun sansevieria ini memiliki peranan penting?
Sebab, ternyata selain akan berhubungan dengan tampilan tanaman, ternyata bagian pucuk ini juga akan mempengaruhi proses pertumbuhan. Mengingat, bagian pucuk daun sansevieria ini kebanyakan memiliki karakteristik acutus atau runcing, sehingga rawan pada bagian ini untuk patah atau putus.
Pengaruhnya pada pertumbuhan akan terlihat, jika pucuk daunnya terputus, yaitu pucuk tidak akan muncul lagi seperti bentuk semula. Itu akan berpengaruh pada tampilan dan nilai jual tanaman. Sebab, tidak dapat membentuk pucuk baru, sehingga banyak yang melakukan alternatif pemangkasan daun.
Maka cara yang paling efektif untuk melindungi bagian pucuk tanaman agar tidak putus, yaitu dengan menggunakan pipa plastik kecil atau sedotan dan diletakkan di bagian pucuknya, sehingga tanaman akan aman, meski harus bersenggolan.

Menjaga Tampilan Daun
Bukan hanya penyakit yang terkadang membuat resah. Perlakuan pada tanaman yang tak tepat pun bisa jadi pemicu kesehatan tanaman, seperti terjadinya busuk daun. Itu bisa terjadi, karena proses penyiraman yang berlebihan. Mengingat, tanaman yang tergolong famili agaveceae ini merupakan jenis penyuka media kering, sehingga frekuensi penyiramannya tak harus dilakukan secara berlebihan.
Demikian halnya dengan penempatan sansevieria. Sebab, merupakan jenis tanaman yang ‘bandel’, jadi tak jadi soal untuk proses pertumbuhan di berbagai tempat. Baik diletakkan dalam indoor (dalam ruangan) ataupun outdoor (luar ruangan). Namun perlu diperhatikan di sini adalah ketika tanaman harus diletakkan di luar ruangan, sehingga perlu adanya naungan.


Tips Penanaman dan perawatan Sansevieria

Untuk mendapatkan sansevieria yang indah dan memukau, memerlukan teknik perawatan yang tepat. Sifatnya yang bandel dan tahan terhadap kondisi tumbuh seperti apa pun, membuatnya sangat mudah dirawat.

1. Media Tanam
• Sekam bakar:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
• Tanah merah/lembang:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
• Untuk pembibitan
• pasir malang:cocopeat 1:1
• pasir malang:cocopet:sekam mentah 1:1:1

2.Pot
Pot bisa disesuaikan dengan selera dan ketesediaan bahan menggunakan pot plastik, pot tanah liat atopun pot keramik Ukuran disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman

3.Pemupukan
• Pemupukan dilakukan melalui akar, daun ato kombinasi keduanya Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk guano organik, terutama untuk sansevieria variegata
• Dapat juga dengan pupuk majemuk seperti merk yang beredar di pasaran : gandasil, hyponex, grow more, grow quick, dll dosis sesui petunjuk di kemasan
• Lakukan pemupukan 1 bulan 1 kali

4. Penyiraman
Dibahas pada bagian khusus Prinsip Dasar Penyiraman Sansevieria


5.Pengendalian Hama dan Penyakit
Dibahas pada bagian khusus Hama & Penyakit Sanseviera

6.Penempatan tanaman
Tanaman sansevieria dapat diletakkan didalam ruangan, di teras, atao di halaman rumah. Khusus untuk penempatan di dalam rumah sebaiknya tanaman dikeluarkan untuk mendapatkan matahari langsung minimal 1 minggu 1 kali


Prinsip Dasar Penyiraman Sansevieria
Salah satu faktor yang perlu diketahui dalam perawatan sansevieria ini adalah penyiraman. Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
Salah satu faktor yang perlu diketahui dalam perawatan sansevieria ini adalah penyiraman. Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor).
Berikut ini adalah prinsip dasar penyiraman sansivieria yang bisa Anda terapkan. Jenis sansevieria yang berdaun lebar dan tipis, seperti S. trifasciata, membutuhkan air lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang mempunyai daun tebal dan sempit seperti S. cylindrica.
Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu lingkungan, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor atau outdoor). Berikut ini adalah prinsip dasar penyiraman sansivieria yang bisa terapkan.:
• Jenis sansevieria yang berdaun lebar dan tipis, seperti S. trifasciata, membutuhkan air lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang mempunyai daun tebal dan sempit seperti S. cylindrica.
• Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembapan udara rendah, dan sinar matahari melimpah, kebutuhan air lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah, minim cahaya matahari, dan kelembapan udara tinggi akan menurunkan tingkat kebutuhan air.
• Jenis wadah memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air dalam media tanam akan segera habis.
• Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil, dan pertumbuhan terhambat.
• Kelebihan air dapat mendorong oksigen keluar dari media tanam tanaman. Tenaman akan mudah terserang oleh berbagai penyakit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri Pada prinsipnya Sansevieria adalah tanaman yang mampu bertahan hidup dengan sedikit air. Penyiraman cukup dilakukan 3 hari sekali

Sansevieria Agar si Belang Prima
tanaman variegata-apalagi albino-sulit bertahan hidup karena jumlah kloroplas tanaman variegata lebih sedikit daripada tanaman normal. Akibatnya, penyerapan cahaya matahari tidak optimal. Kerja mengubah karbondioksida menjadi gula sebagai sumber energi dan makanan bagi pertumbuhan pun terhambat. Makanya, tanaman variegata lebih lemah dibandingkan yang normal. Si belang butuh perawatan ekstra agar tetap sehat dan prima.
Salah satunya penggunaan jaring peneduh. Jaring mengurangi intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman. Semakin besar persentase variegata, kebutuhan cahaya semakin sedikit. Itu karena grana yang terdapat di dalam kloroplas yang berfungsi menangkap sinar matahari jumlahnya sedikit.

Sansevieria & Intensitas rendah
Grana terdiri atas setumpuk tilakoid berupa gelembung bermembran, pipih, dan seperti cakram. Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Pada tanaman variegata, dengan cahaya sedikit sudah mencukupi kebutuhan grana,' kata Dr Soeranto Hoeman, peneliti di Bidang Pertanian Kelompok Pemuliaan Tanaman di PATIR-BATAN.
Bila intensitas cahaya tinggi, bagian variegata terbakar karena jumlah cahaya masuk melebihi kapasitas grana. Cahaya matahari langsung juga menyebabkan warna variegata pudar. 'Kelainan sel-sel pada tanaman variegata rusak sehingga terurai jadi putih. Selain itu, intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan metabolisme tanaman lebih aktif sehingga mendorong pembentukan klorofil lebih banyak. Pigmen lain seperti karotenoid pun terhambat. Dengan demikian warna hijau pada tanaman variegata lebih banyak muncul dibandingkan kuning atau putih. Makanya, jaring peneduh mutlak digunakan untuk melindungi tana man variegata. Pramote meletakkan caulescens variegata di bawah naungan jaring 50%. Penggunaan plastik UV yang mampu mengurangi paparan ultraviolet hingga 14%. Namun, Sebaiknya tetap menggunakan shading net 50-60% untuk sansevieria variegata atau sansevieria kuning seperti california dan goldflame agar daun tidak pucat.

Nutrisi Sansevieria
Faktor lain supaya variegata prima adalah pemupukan. Tanaman variegata rentan terhadap magnesium, besi, dan nitrogen tinggi. Mg dan Fe merupakan unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Sedangkan, Nitrogen tinggi memacu tanaman memproduksi klorofil sehingga variegata berkurang.
Masoniana berwarna hijau-kuning diboyong ke kediamannya di Tangerang. Sansevieria itu kemudian ditanam dalam media campuran pasir malang, kompos, fermentasi kotoran kambing, dan sekam bakar dengan perbandingan 5:1:1:3. Perawatannya, pupuk berkadar N tinggi. Selang 4 bulan terjadi perubahan. Warna yang semula kuning perlahan menjadi pudar dan hijau semakin banyak. Belajar dari pengalaman itu kini semua sansevieria variegata koleksi ditanam dalam media pasir 100% dan diberi pupuk seimbang.

Sansevieria dalam Air
Menanam dalam media air itu prinsipnya sama dengan hidroponik. Bercocok tanam hidroponik tanpa menggunakan media tanah, melainkan air atau bahan porous lainnya seperti kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih, atau zat silikat. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar. Dengan begitu tanpa tanah pun suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.
Bongkar Sansevieria yang ditanam dalam media tanah, akar lidah jin itu kemudian dibersihkan dengan air lalu dipotong sebagian. Selanjutnya superba ditaruh dalam gelas kaca berisikan air. Akar baru muncul seminggu kemudian. Selang sebulan sansevieria tetap dalam kondisi baik, tak ada tanda-tanda busuk. Namun, pertumbuhannya mungkin tak semaksimal yang ditanam dalam media padat pada umumnya.

Hidroponik
Menanam dalam media air itu prinsipnya sama dengan hidroponik. Bercocok tanam hidroponik tanpa menggunakan media tanah, melainkan air atau bahan porous lainnya seperti kerikil, pecahan genteng, pasir kali, gabus putih, atau zat silikat. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang terkandung dalam tanah yang terserap akar. Dengan begitu tanpa tanah pun suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat makanan.
Air dapat ditanami apa saja kecuali tanaman yang xerophytic membentuk kaudeks seperti sikas dan kaktus. 'Asal cukup oksigen tanaman tetap hidup dan akar bisa bernapas, Oleh karena itu air yang digunakan sebagai media untuk menanam sansevieria jumlahnya jangan berlebihan, maksimal sampai leher akar. Selain itu, pastikan air selalu dalam keadaan bersih tak ditumbuhi alga yang menyebabkan oksigen di dalam air berkurang. Caranya ganti air seminggu sekali.
Keuntungan menanam sansevieria dalam air bisa diletakkan di mana saja asalkan terlindung dari sinar matahari. Bisa ditaruh di ruang tamu sehingga terlihat cantik.
Hobiis pun tak perlu takut kotor. Berdasarkan referensi literatur semua jenis sansevieria dapat ditanam dalam air kecuali rosea grandis.

Mudah
Untuk menopang sansevieria agar tetap berdiri, gunakan batu apung atau media jel. Menurut Lanny jel itu media padat yang permukaannya lembap dan beda dengan air. 'Hydrogel mampu menyimpan air 20 kali dari volume keringnya,' kata Lanny. Namun, pada prinsipnya tetap sama, menggunakan hydrogel bertanam tanpa tanah alias hidroponik.
Tahapan menanam sansevieria dalam media air sangat mudah. Pilih sansevieria yang penampilannya bebas penyakit. Bersihkan dari debu dan media sebelumnya dengan air. Lalu potong akar dengan menyisakan sedikit di dekat rimpang. Selanjutnya masukkan lidah mertua ke dalam vas transparan berisikan air. Pastikan hanya akar dengan batang sedikit yang terendam air. Dengan begitu akar masih bisa bernapas. Letakkan sansevieria di tempat teduh.
Ganti air setiap minggu agar terhindar dari alga yang mengakibatkan oksigen berkurang. Untuk nutrisi, semprotkan pupuk daun 3 hari sekali dengan dosis 1 tutup botol pupuk/2 liter air atau sesuai dosis kemasan. Dengan begitu pertumbuhan lebih cepat 1,5 kali lipat dibandingkan yang tidak diberikan pupuk. Lidah jin pun tetap tampil prima dan memikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar