Senin, 14 November 2011

Tanaman Anti Polutan

NASA, dalam laporannya mengemukakan bahwa beberapa tanaman mampu menyerap polutan.
Polusi udara adalah masalah untuk hampir semua orang. Berbagai jenis zat berbahaya kini tidak saja berada di lingkungan pabrik kimia, jalan raya, atau tempat pembuangan sampah, tetapi sudah lazim berada di dalam rumah. Setiap rumah modern kini diisi berbagai perabotan yang mengandung senyawa berbahaya. Karpet, kayu yang terbuat dari partikel, furniture yang difinishing menggunakan varnish, cat tembok, penggunaan lem, cairan tinta komputer, serta berbagai bahan yang digunakan didapur semisal cairan pembersih, deterjen, bahkan berbagai produk yang digunakan untuk kecantikanpun tidak lepas dari bahan-bahan kimia. Belum lagi asap kendaraan di sekitar rumah, asap rokok, bensin, minyak mentah. Apakah anda menggunakan beberapa bahan diatas? itu berarti setiap saat menghirup berbagai bahan polutan, yang secara umum terdiri atas benzena, formaldehida, serta trikloroetilen. Bahan-bahan inilah yang terdapat disekitar kita, yang diyakini dapat mengakibatkan berbagai keluhan penyakit seperti iritasi mata, gangguan pengelihatan, alergi kulit, kelelahan, mual, jantung berdebar-debar, serta melemahnya daya ingat. Dalam jangka panjang, apabila secara terus menerus menghirup bahan-bahan tersebut, dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, serta berbagai jenis penyakit kanker, leukimia, dll.
Aglaonema, Dracaena, Ficus, Sansevieria, Clorophytum, Chamaedorea, Spathiphyllum, Philodendron, Aloevera, Scindapsus, Nephrolepis, Musa dan Anthurium, adalah berbagai tanaman indoor yang mampu meyerap polutan secara kontinue dan efektif.
Benzena Benzena adalah produk yang sangat mudah ditemui dimanapun, karena banyak digunakan sebagai pelarut maupun digunakan secara tersendiri sebagai bahan bakar, tinta, minyak pelumas, plastik cat serta karet. Banyak juga digunakan didunia manufactur seperti detergen, bahan-bahan peledak, bahkan di dunia obat-obatan. Menghirup benzena, dapat mengakibatkan iritasi kulit maupun mata. Dalam jangka waktu yang lama, akumulasinya dapat mengakibatkan leukimia. Kontak yang terus menerus dengan benzena dapat pula berakibat kepada kelelahan akut, penyakit pernapasan, sampai gangguan lever dan gangguan kesehatan darah seperti anemia. Trikloroetilene Trikloroetilen (TCE) adalah bahan yang secara komersial banyak digunakan di dunia industri. Sebanyak 90% bahan ini digunakan sebagai bahan pengganti metal, serta dalam industri dry cleaning. Namun demikian, bahan ini juga banyak ditemui disekitar kita karena TCE banyak digunakan sebagai tinta printer, cat, varnish, dan serta bahan pembuatan lem. Pada tahun 1975, Institut Kanker Nasional di Amerika melaporkan bahwa banyak kasus hepatocellular carcinomas yang disebabkan oleh akumulasi TCE. Mereka meyakini bahwa hal tersebut dapat mengakibatkan keracunan lever yang potensial.

Formaldehida Formaldehida banyak digunakan pada lingkungan ruangan. Sebagian besar Formaldehida ada dalam bentuk Urea - Formaldehide - Foam insulation (UFFI) serta produk¬produk kayu yang menggunakan papan partikel. Bayak pula barang-barang consumer gods yang menggunakan Formaldehida, semisal tas kresek, tissue wajah, tissue toilet, serta kertas minyak. Bahan-bahan pembersih juga banyak yang menggunakan formaldehida. Selain itu formaldehida juga ada dalam asap rokok, bahan bakar memasak, serta minyak tanah. Formaldehida dapat mengakibatkan iritasi mata, serta alergi kulit. Formaldehida dalam jumlah yang banyak juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan serta gangguan pengelihatan. Penggunaan yang lama akan mengakibatkan ashma serta kanker. Ammonia dan Xylene Kedua bahan tersebut adalah bahan kimia organik yang mudah menguap yang juga terdapat pada pembersih dan tissue toilet. biasanya bersama dengan formaldehida.
Bahan berbahaya tersebut, ternyata dapat direduksi atau diserap oleh tanaman hias yang ditempatkan di dalam rumah kita. Aglaonema, Phillodendron, Sphatiphyllum, Nephrolephis, serta beberapa lainnya, ternyata dapat menyerap bahan polutan, secara cepat dan continue
Aglaonema Aglaonema, atau dahulu kala disebut juga sri rejeki, yang sekarang ini sudah dihibridisasi menjadi berbagai varietas baru, adalah tanaman yang mampu menyerap benzena 14,500 microgram per 24 jam. Dia juga mampu menyerap Formaldehida 4,382 microgram.
Tanaman yang menjadi trend sejak keluarnya jenis Donna carmen dan Pride of sumatra, sekarang sangat digemari karena karena jenisnya yang makin warna warni, serta mudah dirawat. Tanaman ini tumbuh baik sebagai tanaman indoor dengan intensitas matahari 40-50%, sehingga cocok ditempatkan didekat jendela. Selain di siram 2 hari sekali, tanaman ini sebaiknya dikeluarkan diteras seminggu sekali selama beberapa hari, dan diberi dipupuk. Dracaena Hanjuang, adalah nama umum di dataran Sunda. Saat ini tidak hanya umum dipakai sebagai tanaman pagar, namun batang hanjuang yang dipotong dan ditanam dalam media air, juga cantik diletakkan didalam rumah. Ada juga jenis lain, yang berbatang kecil dan berdaun variegata. Dari Laporan NASA dan ALCA, tanaman ini mampu menyerap antara 18,000 sampai 27,292 microgram Trikloroetilene, 25,968 microgram benzena, serta 20,459 microgram Formaldehida, untuk setiap 24 jam, untuk setiap tanaman dalam pot ukuran diameter 20 cm.
Ficus Ficus, adalah tanaman yang mampu tumbuh dengan baik, didalam maupun diluar ruangan. Jenis variegatanya terlihat lebih cantik, dengan warna merah yang menonjol. Tanaman ini dapat digunakan sebagai aksen pojok ruangan untuk memberikan aksen lembut, terutama jika furniturenya paduan karakter yang keras. Selain mempermanis ruangan, ternyata Ficus dalam pot ukuran diameter 25 cm, mampu menyerap 35,520 microgram Amonia serta 22,560 microgram Formaldehida per 24 jam. Sansevieria Banyak kalangan sudah mengetahui dari jauh hari, bahwa tanaman ini memang penyerap polutan ruangan. Penyerapan Xylene dan amonianya tergolong rendah, namun daya serapnya terhadap Benzena adalah salah satu yang terbaik, yaitu 28,710 microgram per 24 jam. Sansevieria, adalah tanaman yang sangat tahan ditempatkan dalam ruangan, bahkan didalam lingkungan air conditioner (AC) sekalipun. Itulah mengapa, di Jepang maupun Korea, tanaman ini sangat lazim menghiasi ruang tamu. Clorophytum Liliparis, adalah nama umum di Indonesia. Biasa dipajang sebagai tanaman gantung (hanging basket) dan ditempatkan di dalam ruangan, diyakini mampu menyerap gas karbon monoksida, serta polutan lainnya. Liliparis dalam pot ukuran 20 cm mampu menyerap Formaldehida, 10,378 microgram per 24 jam.
Chamaedorea Palem bambu adalah tanaman yang memerlukan sinar matahari lebih dari 60% untuk pertumbuhannya. Penggunaannya di dalam rumah, tentu harus berada di dekat jendela yang langsung terkena sinar matahari, atau seminggu sekali dikeluarkan dari dalam rumah, selama beberapa hari. Kemampuan menyerap Trikloroetilen-nya 16,520 microgram, sedangkan penyerapan benzena 34,073 microgram, dan Formaldehida 76,707 microgram per 24 jam. Tanaman ini tergolong lengkap, karena juga mampu menyerap xylene maupun amonia dalam jumlah besar. Sphatiphyllum Peace lily, biasa ditanam sebagai elemen taman out door. Namun demikian, tanaman ini mampu hidup normal di tempat dengan sinar matahari 40-50%, sehingga cocok ditanam didalam ruangan. Satu tanam dalam pot ukuran 15 cm saja, mampu menyerap Formaledhida 22,536 microgram per 24 jam. Sedangkan serapan Benzena 41,392 microgram. Philodendron Philodendron sebagian besar adalah tanaman merambat.

Namun akhir-akhir ini sangat trend sebagai tanaman pot karena kekompakan dan keindahan warna dari varietas barunya. Dengan sinar matahari 40-50%, tanaman hidup secara optimal. Kemampuan menyerap Formaldehida 8,000 microgram per 24 jam. Bahan-bahan berbahaya itu akan diserap daun dan dikirim ke sistem perakaran dan selanjutnya diurai oleh microorganismen dalam media tanam. Nephrolephis Tanaman paku-pakuan ini adalah penyerap racun Formaldehida terbaik, 44,712 microgram per 24 jam. Anthurium Pemuncak trend tanaman hias ini ternyata juga memiliki kemampuan menyerap Formaldehida 8064 microgram, untuk tanaman dalam pot 25 cm. Bagaimana dengan Jenmanii di pot ukuran 60 cm, tentu jauh lebih tinggi lagi. Musa, Aloevera dan Scindapsus Keluarga Pisang-pisangan, Lidah buaya, dan pothos, adalah tanaman yang juga memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap polutan. Ketiganya adalah penyerap Formaldehida yang handal.

Oleh: Ir Slamet Budiarto (Godongijo), dari: National Aeronautics & Space Administration (NASA), dan Associated Landscape Contractors of America (ALCA)









Sansevieria
Sansevieria atau umum disebut tanaman li dah mertua (mother-in-law’s tongue ternyata tanaman yang ditanam itu banyak sekali manfaatnya. Selain sebagai tanaman hias, baik untuk di dalam maupun luar ruangan, beberapa situs menyebutkan tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati borok, bisul, influensa, batuk, radang saluran pernapasan, penyubur rambut, diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.Keistimewaan yang lain dari tanaman ini yaitu kemampuannya menyerap bahan-bahan beracun.Selain menyerap carbon dioxide, tanaman ini juga dapat menyerap benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Bentuknya yang unik, serta khasiatnya yang baik untuk menyerap radikal bebas, sansevieria juga dikenal memiliki serat yang kuat. Beberapa negara sudah mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini ditenun menjadi pakaian, alat musik, atau bahan baku kertas. Kini kondang sebagai tanaman hias, antiseptik, antikanker, dan yang terbaru antipolutan. . Selain sebagai bahan dasar produk tekstil, di Amerika, sansevieria akrab dengan tentara. Serat sansevieria yang kuat sering dimanfaatkan oleh tentara untuk menarik tank yang terjebak di lautan pasir. Menurut literatur, tanaman ini sering dirangkai dan menjadi tali. Rangkaian sansevieria ini konon sangat kuat, bahkan bila dibandingkan dengan tali tambang sekalipun
Ya, dia bahkan menjadi salah satu objek penelitian tanaman penyaring udara yang dilakukan NASA untuk membersihkan udara di stasiun luar angkasa. Hasil penelitian selama 25 tahun menyebut lidah mertua mampu menyerap 107 polutan udara., mampu menyerap berbagai zat polusi berbahaya, seperti karbon dioksida, kloroform, benzen, xilen, formaldehid, dan triklorotilen. Hasil penelitian NASA sebetulnya menyebut 10 tanaman penyerap polusi, Tanaman lain kurang gaungnya karena berupa tanaman bunga, krisan, yang umurnya pendek. Atau tanaman daun: phylodendron, aglaonema, dan spatiphylum yang lebih cocok untuk indoor. Lidah mertua cocok untuk indoor dan outdoor. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa bahwa tanaman ini secara alami mampu memerangi Sick Building Syndrome. Lidah mertua mampu memberikan napas segar bagi ruangan di mana ia ditempatkan karena sepanjang hidupnya ia terus-menerus menyerap zat berbahaya di udara. Rekomendasi NASA yaitu menempatkan 15 – 18 tanaman dalam wadah berdiameter 6 – 8 inchi untuk setiap 1800 kaki persegi ruangan/rumah.
Tanaman ini punya penggemar di berbagai masyarakat dunia, mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, hingga di Eropa dan Amerika. Sansevieria dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseiveria tak hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.
Di Jerman, tanaman ini disebut bogenhanf, di Prancis chanvre d'arique, dan di China disebut pak lan, sweet mei lan, atau juga ylang ylang. Tanaman ini telah lama populer di China dan menjadi tanaman hias di dalam ruangan, bahkan sering ditempatkan di vihara-vihara. Pertumbuhan sansevieria yang simetris, menurut bangsa China, menunjukkan keserasian yang tergambar sebagaimana yin dan yang.
Di Jepang, tanaman ini biasanya digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.Tanaman ini jenisnya banyak sekali. Warna umumnya yaitu kuning hijau.Perbanyakan tanaman ini biasanya melalui rhizome. Kemampuannya tumbuh di tempat dengan sedikit cahaya matahari dan air membuatnya cocok sebagai tanaman hias dalam ruangan.
Sementara di Afrika getah Sansevieria dimanfaatkan sebagai antiracun ular dan serangga. Di Thailand, ekstrak sanseivieria sudah dikembangkan menjadi obat kanker dengan harga mencapai Rp 700.000 per kapsul. sebagian masyarakat Korea percaya tanaman ini dapat menghilangkan berbagai radiasi, sehingga mereka berlomba-lomba memburunya.
Bangsa China pun percaya tanaman inii membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya dan memandang kecantikan Sansevieria dari bunganya yang beraroma wangi oleh karena itu disebut dengan pak lan, sweet mei lan, ylang ylang, dan jasmine. Bangsa Cina memandang ada 8 kebaikan tanaman Sansevieria ;
1. Kesuburan (tidak membutuhkan media tanam khusus),
2. Panjang umur (tahan terhadap kondisi ekstrim serta anti polutan),
3. Kecerdasan (bisa mutasi bentuk maupun warna),
4. Seni (bisa dibonsai maupun di grouping),
5. Yin-Yang (......),
6. Kecantikan (mempunyai bentuk maupun warna yang unik bahkan ada yang dapat memantulkan sinar),
7. Kekuatan (pertumbuhan yang tegak ditanah maupun di pot), serta
8. Kemakmuran (Kesanggupan beranak baik dari rimpang maupun stek daun, bahkan anakannya dapat menembus tanah & pot).

Bahkan menurut NASA, tumbuhan ini dianggap sangat berjasa. Mengingat beberapa senyawa seperti karbon dioksida sangat berpengaruh bagi terjadinya fenomena perubahan iklim dan pemanasan global. Sementara kloroform adalah senyawa beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, melalui sistem pernapasan dan sirkulasi darah. Kemampuan Sansevieria menyerap berbagai polutan tersebut kini banyak dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas udara di luar dan dalam ruangan. Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangan kendaraan dari knalpot. Sementara di dalam ruangan, Sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbon dioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan penggunaaan AC dalam ruangan.



pabrik-pabrik menanam lidah mertua di sekitar halamannya. Lidah mertua pun tetap indah dipandang saat ditanam di halaman rumah sebagai eksterior rumah. Apalagi, tanaman mudah perawatannya, tidak perlu pupuk yang rumit, pakai kompos pun bisa. Di musim hujan, sirami 2 hari sekali saja. Dan sehari sekali di musim panas.
Kendati demikian, waspadai penyakit yang bisa membuat daun lidah mertua menjadi basah dan membusuk. Namun, meski salah satu daunnya terkena penyakit busuk, tidak akan memengaruhi daun lain atau tunas baru yang tumbuh. Penyakit yang menyerang daun ini, lanjut Roma, hanya menghabiskan daun yang sudah busuk saja. Jadi, agar penampilannya tetap bagus, cukup buang daun yang busuk dan beri bakterisida. Lalu, daun atau tunas baru akan muncul lagi. Untuk perbanyakan, imbuh Roma, bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu anakan atau menyemai bunga.
Uniknya, meski tampaknya hanya tumbuh daun saja, lidah mertua pun ternyata memiliki bunga. Jika sudah berbunga, menurut Roma, lidah mertua akan memiliki nilai jual tersendiri karena dianggap sebagai tanaman "senior" atau sudah lama dan memasuki masa vegetatif (masa pertumbuhan).



Fakta keunikan Sansevieria dibanding tanaman hias lainnya adalah :
• Sanse mengeluarkan Oksigen dan mampu menyerap bau/ polusi yang ada disekitarnya 24 jam terus menerus.
• 2. Selain dimanfaatkan untuk tanaman Outdoor dilahan terbuka, juga dapat ditanam secara Indoor karena bisa bertahan cukup lama tanpa perlu terkena sinar matahari.
• Nama jenis Sansevieria lebih pasti karena pemberiannya berasal dari Penelitinya.
• Dilindungi Organisasi badan Internasional karena di habitatnya sendiri sanseiviera sudah terancam punah.
• Sampai saat ini tanaman hias yang diakui dunia / memiliki organisasi resmi yaitu Bonsai, Anggrek & Sansevieria (International Sansevieria Sociaty)
• Dapat mutasi bentuk dan warna
• Kelangkaan beberapa jenis Sansevieria menjadi tantangan tersendiri bagi Para Hobis untukmemburunya dan memilikinya sehingga masalah harga dinomor duakan.

Tahukah Anda?
• Sansevieria Laurentii bisa mengobati diabetes (daunnya dipotong-potong dan direbus dengan 3 gelas air. Setelah jadi segelas air lalu diminum). Di Jepang untuk pengobatan ambein (setelah daunnya dikeringkan, direbus jadi segelas air dan diminum).
• Di Malaysia dinamakan Lidah Jin. Kegunaannya, bisa menyembuhkan sakit telinga, mengobati gatal, merangsang pertumbuhan rambut, atau mengobati sakit gigi.
• Sansevieria juga berbunga. Di malam hari akan tercium bau wangi. Hanya saja tumbuhnya tak lama.
• Berbeda dengan tanaman lain, sansevieria tak bisa diperbanyak dengan kultur jaringan. Karena hasil perbanyakan akan berbeda bentuknya dengan induknya.
• Serat sansevieria bisa dibuat menjadi baju dan diproduksi di Yogya. Harganya sekitar Rp 500 ribu untuk satu baju.
• Disebut lidah mertua karena mertua dan menantu digambarkan tak pernah akur. Sansevieria sama tajamnya dengan lidah mertua, karena memiliki aura yang keras. Jika menanam di halaman sebaiknya disandingkan dengan tanaman beraura lembut.
• Sansevieria adalah satu-satunya tanaman yang mempunyai society.
• Sanseivera mempunyai beberapa kegunaan seba - gai ubat seperti ; ubat sakit telinga, ubat gatal, me ransang pertumbuhan rambut, sakit gigi dan ubat kutu.
• Daunnya dipanaskan dan jusnya dititiskan ke dalam telinga untuk merawat sakit telinga.
• Ramuan Sanseivera dijadikan ramuan panas untuk mengubat gatal.
• Jusnya juga dipakai di kepala untuk meransang pertumbuhan rambut.
• Jusnya yang suam juga digunakan bagi mengubati sakit gigi.
• Selain sebagai antipolutan sanseivera mempunyai beberapa kegunaan sebagai obat seperti ; obat sakit telinga, obat gatal, merangsang pertumbuhan rambut, sakit gigi dan obat kutu, obat diabetes, obat memperlambat sel kanker.
• Ramuan Sanseivera dijadikan ramuan panas untuk mengobati gatal.
• Daunnya dipanaskan dan jusnya diteteskan ke dalam telinga untuk merawat sakit telinga.
• Jusnya juga dipakai di kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut.
• Jusnya yang suam juga digunakan untuk mengobati sakit gigi.
• Disamping itu jus daripada rizom/rimpangnya boleh digunakan untuk membunuh kutu.
• Daunnya di makan dengan gambir, pinang dan kapur sebagai satu warisan tradisional. Ia juga merupakan perangsang dan berfungsi untuk membuat wajah berseri. Jus daunnya dibuat campuran untuk obat mulut, hidung dan lapisan dinding perut. Daun yang lebar ditempel pada dada untuk melegakan asma dan batuk.
• Rimpang Sansevieria trifasciata berkhasiat sebagai obat batuk dan daunnya untuk obat luka akibat digigit ular.
• Di samping itu ,jus daripada rizom/rimpangnya dikatakan boleh digunakan untuk membunuh kutu.
• Daunnya di makan dengan gambir, pinang dan kapur sebagai satu warisan tradisional. Ia juga merupakan peransang dan berfungsi untuk menaikan seri wajah. Jus daunnya dibuat campuran untuk ubat mulut, hidung dan lapisan dinding perut. daun yang layar ditampal pada dada untuk melegakan asma dan batuk. sirih juga digunakan dalam bentuk pupukan untuk pelbagai tujuan.

Beberapa keunggulan sansevieria selain manfaat untuk kesehatan dan penyerapan polusi :
• Sansevieria sebagai (indoorplant) memiliki kelebihan adaptasi yang tinggi.
• Sebagai ornamen landscape / taman sansevieria tidak menghasilkan sampah daun seperti halnya tanaman pelindung.
• Mudah perawatannya karena dapat disiram 3 – 4 hari sekali dengan begitu dapat menghemat penggunaan air.
• Memiliki beragam jenis spesies dan kultivar dengan warna dan bentuk beragam pula. Sehingga memiliki banyak pilihan sesuai dengan selera atau keselarasan dalam penempatannya untuk diluar pagar tanaman, taman, dll maupun di dalam ruangan.
• Memiliki kemampuan menyerap / mereduksi bau tidak sedap yang ditimbulkan antara lain oleh sirkulasi udara dalam ruangan yang kurang baik dan limbah sampah organik dan non organik sehingga sansevieria dapat ditempatkan diruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, tempat pembuangan sampah dan tempat-tempat lain yang dapat menimbulkan bau.
• Kemampuan sansevieria dalam menyerap bau tidak saja ketika tanaman tersebut dalam keadaan hidup. Sebanyak 2 helai daun sansevieria laurentii yang dipotong-potong 5 cm ditempatkan dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tak sedap. Hal ini dilakukan pula oleh industri di negara seperti Jepang, Korea, dll. Yakni menyebarkan potongan daun sansevieria laurentii di ruang-ruang produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh operator / pekerja.
• Dapat mereduksi radiasi gelombang elektro-magnetik yang ditimbulkan oleh pesawat televisi, komputer, dll. Sehingga sansevieria dapat ditempatkan di samping TV dan Komputer.

Khasiat.
Rimpang Sansevieria trifasciata berkhasiat sebagai obat batuk dan daunnya untuk obat luka akibat digigit ular. Untuk obat batuk dipakai 2 sendok teh serbuk kering dari akar Sanseveiria Trifasciata, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, dinginkan lalu minum sekaligus.

Kandungan kimia
Daun dan rimpang Sansevieria trifasciata mengan dung saponin dan kardenolin juga daun nya mengandung polifenol.

Anti Polutan
Sansevieria sebagai tanaman antipolutan dapat menyerap unsurunsur yang terkandung dalam polusi udara.
Sansevieria dapat menyerap racun yang disebarkan oleh asap rokok, sehingga tanaman tersebut dapat diletakkan didalam ruangan-ruangan/tempat-tempat dimana orang bebas merokok.

MARI MENJAGA LINGKUNGAN BUMI KITA
DIMULAI DARI SEKITAR KITA
DAN HALAMAN RUMAH KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar