Sabtu, 18 Agustus 2012

Arwana (2) : Perawatan



gampang kok! yang jelas seminggu sekali kamu ganti airnya. caranya setengah airnya yang dibuang, kemudian di tambah dengan air yang baru, jangan lupa kasih makan aja setiap hari. 
Parameter Air.


pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 °C. Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :
Wadah
1. Kolam
Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan : #Tanah Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami. #Topografi Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%. #Air Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.
Kolam yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10×10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu : #Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak #Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang #Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2 #Perngisian air setinggi 100 cm
Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.
2. Akuarium
Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dari ikan.
Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan dapat dipasarkan.
Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.
Bersamaan dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang digunakan.
Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.
Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (ca
PERAWATAN IKAN ARWANA
Untuk memelihara ikan Arwana yang berkualitas, dibutuhkan ketekunan dan waktu, selain itu juga harus mengetahui kebiasaan dari ikan ini. Ikan Arwana sangat peka terhadap cahaya , suara serta gerakan-gerakan di sekelilingnya. 
Perawatan ikan Arwana biasanya meliputi pemberian makanan, mengganti air, membersihkan aquarium serta peralatan-peralatan yang ada di dalam aquarium.

Pemberian Makanan
Ikan Arwana termasuk ikan yang buas, umumnya makanan Arwana adalah Kecoak, Jangkrik, Kodok, Udang, Kelabang dan makhluk hidup lainnya. Selain pakan hidup, kadang­kadang ikan Arwana juga mau menyantap pakan mati seperti potongan daging, tapi hal ini tidak dianjurkan bagi penggemar ikan Arwana, karena cepat mengotori air yang ada dalam aquarium serta makanan sisa cepat busuk. Biasanya makanan diberikan pada pagi hari dan sore hari , Usahakan ikan Arwana tidak makan sampai kekenyangan, supaya proses pencernaannya dapat berlangsung dgn stabil, sehingga pada saat pemberian makanan selanjutnya , ikan ini masih bisa makan !
Mengganti air
Kualitas air yang ada dalam aquarium sangat dipengaruhi oleh makanan yang diberikan pada ikan Arwana. Ikan Arwana yang sering diberi udang / daging potong, biasanya kualitas airnya cepat kotor dan busuk. Sedangkan ikan Arwana yang diberi ikan hidup biasanya kualitas airnya lebih terjaga. Sebaiknya pakan yang tidak disantap atau dimuntahkan Arwana secepatnya diambil dari aquarium supaya airnya tidak kotor dan busuk. Penggantian air dapat dilakukan seminggu sekali ataupun 2 hari sekali, bahkan Anda boleh mengganti airnya setiap hari jika punya waktu luang. Penggantian air sebaiknya dilakukan sebagian saja, jadi tidak perlu mengganti total air yang ada dlm aquarium, supaya Arwana tetap tenang berada di aquariumnya. Gantilah air sebagian dan tambahkan air bersih sesuai dgn air yang telah kita kuras dari aquarium. Penggantian total bisa dilakukan 2 / 3 bulan sekali, sekalian dgn pembersihan aquariumnya ! Sumber air dapat menggunakan air sumur ataupun air PAM yang sudah diendapkan terlebih dahulu satu atau dua hari sebelumnya . Gunakanlah air yang b ebas dari kandungan logam serta zat-zat toksik lainnya seperti ammonia, nitrat dll. Air yang baik adalah air yang memiliki kandungan oksigen yang baik ( lebih dari 4,0 ppm ), karbondioksida bebas ( maksimum 6,0 ppm ) , derajat keasaman (pH) mendekati netral ( 6,5 - 7,0 ) dan suhu antara 28 - 30 derajat Celcius.
Aquarium
Aquarium hendaknya cukup lapang buat ikan Arwana bergerak, jika Arwana yang ukurannya 60 cm, sebaiknya panjang aquariumnya 1-2 meter. selain itu, kaca juga harus tebal seiring dengan besarnya volume air. Contoh, untuk ukuran aquarium 60 x 60 x 10 cm, minimal digunakan kaca dgn ketebalan 8 mm. Aquarium harus diberi penutup lengkap dgn lampunya ! Lazimnya ikan Arwana dipelihara dalam aquarium yang mempunyai penutup, bisa berupa kain ataupun plastik di sisi muka aquarium guna menghindari cahaya dan gerakan dari orang yang lalu lalang disekitarnya .
Jangan lupa bersihkan aquarium bila kaca-kacanya sudah buram dan berlumut serta berlendir. Gunakan kain yang bersih dan steril, usaplah kotoran yang menempel di kaca aquarium dan keluarkan kain yang kotor, bersihkan kain tersebut di ember , sesudah bersih , gunakan lagi untuk me-lap bagain lainnya !
Peralatan aquarium
Umumnya aquarium untuk ikan ARWANA meliputi Aerator / Blower , Heater, Filter , Lampu penerang !
AERATOR / BLOWER adalah alat untuk menambah kandungan oksigen, berupa gelumbung-gelumbung oksigen, terdapat berbagai macam variasi dan bentuk dgn harganya yang bervariasi juga . 
HEATER adalah alat pemanas untuk meningkatkan dan menjaga suhu air yang diinginkan .
FILTER adalah alat yang b erfeungsi menyaring kototran yang ada dalam aquarium. Filter selain dapat dibeli di toko, juga dapat dibuat sendiri dgn bahan seperti arang aktif, ijuk, pasir , kerakal dll, sedangkan untuk menyaring berbagai kandungan yang tidak diperlukan ( seperti zar besi , ammonia dan nitrat ) , hanya bisa dilakukan dengan cara mengendapkan air. Atau bisa juga digunakan filter khusus untuk itu ( seperti Ferrosorb, Multisorb, Organosorb , dll ) yang bisa dibeli ditoko-toko. Untuk menjaga kondisi baku mutu air, bisa digunakan filter yang dipasang secara permanen. Atau dengan penggantian air sebulan sekali, lebih sering lebih baik.

Lampu penerang , biasanya dipasang diatas aquariu
o8 bulan lalu
Seperti disebutkan sebelumnya arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara. Yang diperlukan adalah meluangkan waktu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat mereka dan mencek kondisinya Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana.
Akuarium
Secara umum, lebih besar ukuran akuarium akan lebih baik.  Sebagai ikan berukuran besar arwana memerlukan ruang gerak yang cukup banyak.  Panjang akuarium disarankan 3 kali dari panjang ikan yang diperlihara, sedangkan lebarnya kurang lebih 1. 5 kali panjang ikan.  Akuarium sebaiknya ditempatkan di tempat yang tidak terlalu banyak kegiatan/gangguan, untuk menghindari ikan manjadi stress.  Hindari pula penyalaan lampu yang mendadak, hal ini sering menyebabkan ikan menjadi panik, sehigga ikan dapat menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan bisa terluka. Tutup akuarium dengan baik untuk menghidari ikan melompat ke luar akuarium.  Pastikan tidak ada lubang yang bisa diterobos oleh ikan tersebut pada tutup akurium yang berasangkutan dan pastikan pula tutup tersebut tidak akan terdorong oleh kekuatan lompatan ikan.
Hindari memelihara arwana dengan jumlah 2-3 ekor dalam satu akuairum, karena sifat agresif mereka akan menyebabkan ikan "berkelahi" satu dengan yang lainnya. Akan tetapi anda boleh memelihara arwana bersama apabila jumlahnya lebih dari 6 ekor sekaligus. Dalam jumlah sekian banyak,  sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.  Belum ada penjelasan yang memadai mengenai fenomena ini.
Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik.  Letakkan lampu di bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi, anda bisa bereksprieman dan memilih spektrum yang anda kehendaki.  Lampu-lampu full spektrum secara alamiah akan memantulkan warna-warna alami dari iklan ybs.


Parameter Air.
pH.  Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar, meskipun demikian, disesuaikan dengan kondisi aslinya, di alam,  disarankan agar mereka dipelihara pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 - 7.0).
Kesadahan.  Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH = 8°).
Temperatur.  Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 °C.  Seperti halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.
Penggantian Air.  Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah. Kecuali anda mempunyai sistem filter yang baik, maka penggantian air secara rutin merupakan hal yang perlu dilakukan.  Penggantian air sebanyak 25 -30 % setiap minggu sangat direkomendasikan.  Apabila anda memiliki banyak waktu bisa juga dilakukan penggantian setiap dua kali seminggu sebanyak 20 %.  Dalam penggantian air, perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif sama dengan air akuarium.  Hindari terjadinya lonjakan paramater air pada saat melakukan penggantian air.

Pakan
Pemberian Pakan. Pemberian pakan pada arwana bisa dilakukan dengan berbagai cara.  Secara umum dapat dikatakan untuk arwana dengan ukuran panjang tubuh diatas 35 cm pakan dapat diberikan sehari sekali atau setiap dua hari sekali. (Ingat di alam mereka belum tentu bisa mendapatkan pakan setiap hari.  Diet dengan mengikuti pola alami ini sering dapat menghindarkan gangguan kesehatan pada arwana). Pada arwana dengan ukuran panjang 15 - 35 cm pakan bisa diberikan 2 kali sehari, sedangkan untuk arwana dengan ukuran panjang kurang dari 15 cm, dianjurkan untuk diberi pakan 3 kali sehari.
Jenis Pakan.  Arwana merupakan ikan karnivora, di alam mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing, dan beberapa jenis amfibi kecil seperti katak. Oleh karena itu pakan hidup merupakan diet utama bagi arwana.  Dalam banyak kasus arwana dapat pula menerima pakan buatan, tertuma setelah melalui tahapan pengenalan terlebih dahulu. Seperti dianjurkan untuk jenis ikan lainnya, pakan hendaknya diberikan secara bervariasi. Cara ini akan mampu mengurangi resiko terjadinya kekurangan gizi tertentu pada ikan yang bersangkutan. Dengan bervariasi, kebutuhan gizi yang tidak bisa dipenuhi oleh satu jenis pakan, diharapkan akan dipenuhi dari jenis pakan yang lain.  Jangan terburu nafsu dengan keinginan untuk mencerahkan warna ikan.  Warna adalah anugerah ibu alam, yang memiliki fungsi dan tugas tertentu pada ikan, dan binatang pada umumnya (dijelaskan dibagian lain). Kenalilah fungsi warna  pada ikan (dan binatang secara umum) sebelum anda menjejali peliharaan anda dengan pakan-pakan artifisial tertentu. Apabila ikan anda sehat dan diberikan diet yang seimbang serta lingkungan yang menyenangkan bagi ikan tersebut maka mereka  akan menunjukkan terimakasihnya dengan menampakkan warnanya yang cemerlang.
Hindari jenis pakan yang mengandung kadar lemak tinggi.  Kadar lemak tinggi diketahui dapat memicu terjadinya gejala mata melorot (drop eye).  Jangan pula anda berikan pakan secara berlebihan.  Apabila arwana mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, mereka akan kehilangan nafsu makan dan tidak akan mau makan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Kelebihan pakan tidak jarang menyebabkan arwana berumur pendek dan sampai tahap tertentu akan mempengaruhi kemampuannya ber­reproduksi. 
Penggunaan pakan hidup hendaknya didahului dengan tindakan karantina yang memadai. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari masuknya bibit penyakit kedalam sistem akuarium anda.  Terutama, dari jenis-jenis pakan hidup yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari pula memberikan serangga yang telah mati, karena kemungkinan serangga itu mati akibat insektisida, kecuali anda yakin betul asal muasalnya. Begitu bula dengan kodok, tidak jarang kodok dipanen dari perairan yang tercemar insektsida.
Dalam memberikan pakan hidup, buang bagian-bagian yang diperkirakan dapat melukai mulut ikan, seperti kaki loncat (kaki belakang) pada kecoa atau jangkrik, atau duri "tanduk" pada kepala udang. Boleh juga anda melemahkan pakan hidup tersebut sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi "kejar -mengejar" berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit.  Tapi lakukan pelemahan itu dengan cara "hewani".
TIPS Merawat Arwana agar Sehat dan Gesit
Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.

Kondisi Akuarium
Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 - 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.
Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.
Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai. 
Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang. Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ''kemahirannya" berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya. Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana. Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja. Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar. Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.

Penyakit
Penyebabnya terbagi dua, yakni organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter yang berasal di virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang nonparasiter seperti faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada kenyataannya, serangan kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan. Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah. Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam. Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal. Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ''menerkamnya". 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar