Rabu, 22 Agustus 2012

HADIST KETIKA MEMASUKI PERKAWINAN



Dari Abdullah bin Amr dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda , “ Apabila salah seorang dari kamu nikah dengan seorang perempuan ,… maka hendaklah Ia pegang ubun­ubunnya dan hendaklah ia sebut nama Allah , dan hendaklah Ia do’akan kebaikan , kemudian hendaklah Ia mengucapkan : “ Allahumma inni as aluka min khairi Ha wa khairi ma jabaltahha alaih, wa audzubikka min syaraha wa syaraa ma jabaltahha alaih “ . [ Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud No. 2160 , Ibnu Majah No. 1918 , Imam Hakim 2/185 dan Ia menshahihkannya , Al-Baihaqi 7/148 ]
Fiqih Hadits :
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menyatakan bahwa apabila seseorang memulai memasuki perkawinan ( membina Rumah Tangga ) hendaklah Ia pegang dengan lemah lembut depan kepala istrinya ( ubun-ubunnya ) , kemudian Ia menyebut nama Allah ( mengucapkan Bismillah ) dan Ia mendo’akan kebaikan , lalu ia membacakan doa sebagaimana yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan diatas.

Dari Ibnu Abbas ra , Ia berkata , “ Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seandainya salah seorang dari kamu apabila mendatangi ( menyetubuhi ) istrinya ( hendaklah ) ia mengucapkan , Bismillahi Allahumma Jannibnasy Syaithana wajanibbsy Syaithana maa razaqtanaa ( artinya : Dengan Nama Allah , Ya Allah jauhkan syaithan dari Kami dan jauhkan syaithan dari ( anak ) yang Engaku berikan kepada kami ) , maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak , niscaya syaithan tidak akan membahayakan anak itu selamanya “ [ Hadits Shahih Riwayat Imam Al-Bukhari 1/45 , 6/141 , Imam Muslim 4/155 , Sunan Abu Dawud No.2161, Ad-Dharimi 2/145 , Sunan Ibnu Majjah No. 1919 , Al-Baihaqi 7/149 , Ath-Thayalis No. 2705 , Imam Ahmad 1/216,214,220,243,283,286 , Sunan at-Tirmidzi , Nasa’I , Ibnu Abi Syaibah ]
Fiqih Hadits :
.  •       Di sunatkan bagi orang yang hendak bercampur dengan istrinya , dianjurkan terlebih dahulu membaca doa’ perlindungan di atas . Faidahnya , pertama Agar suami-istri tersebut dijauhkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alla dari berbagai macam gangguan dan tipu daya syaithan didalam melepaskan hajatnya masing-masing . Kedua , Jika ditakdirkan akan mendapatkan anak , maka syaithan tidak akan membikin bahaya terhadap anak itu selamanya termasuk si anak tidak akan dapat melihat gangguan syaithan yang selalu memberikan pengaruh buruk pada manusia .
• Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “ Niscaya Syaithan tidak akan membahayakan anak itu selamanya “ , maksudnya Syaithan tidak akan sampai membuat anak itu menjadi Kufur terhadap Allah dan apa-apa yang di turunkan terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar