Beberapa borongan penanam eaucalyptus di salah satu perusahaan Hutan Tanaman Industri di Tanjung Jabung Barat diseberang Sungai Pengabuan yang berasal dari jawa bermalam di areal hutan. Antara waktu sholat magrib dan isya, dua orang keluar tenda perkemahan mereka sambil menelpon. Salahseorang selesai menelpon dan membalikan badan ingin kembali masuk tenda, tetapi terkejut mendengar temannya menjerit.
Dia menoleh, menjerit dan pingsan melihat temanya di terkam lehernya samapi tewas dari belakang oleh seekor harimau.
Teman-teman lainnya yang berada dalam tenda mendengar jeritan keluar. Kepala borongan dan lainya bersitegang dengan harimau yang sedang menarik korbannya, berebutan : harimau ingin mangsanya tetap di cakarnya dan kepala borongan ingin bawahannya tersebut tidak dimangsa harimau tersebut.
Akhirnya harimau tersebut mengalah dan pergi. Korban yang tewas dibawa ke puskesmas terdekat dan kemudian diberangkatkan ke jawa.
Apakah kisah ini berakhir saja sampai disini ?
Beberapa hari kemudian, desa-desa sekitar didatangi oleh harimau, beberapa korban jatuh tetapi tidak sampai dibunuh oleh sang harimau. Pergerakan harimau bahkan sampai menyeberangi sungai Batanghari dan kabarnya memasuki perbatasan pinggiran Jambi. Tampaknya harimau ini mengikuti aroma korbanya yang dikirim ke tanah jawa.
Media televise & Koran local ramai membicarakan, bahkan TV nasional ada yang meliput dan menyiarkan tegah malam,Masyarakat kota jambi heboh.
Beberapa menyebarkan gossip, misalnya beberapa harimau sengaja dilepas di Taman Nasional Bukit tiga pulu ditengah jalan truk pengangkut terbalik dan harimau berkeliaran. Atau gossip anak harimau ditangkap dan disantap para borongan tersebut.
Selang dua bulan dan beberapa kejadian korban jatuh, harimau mengamuk di jambi ini tidak ada khabar beritanya. Tampaknya telah ke habitatnya atau telah……………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar