Tak berpendidikan tinggi
memang hampir tak punya harapan. Pekerjaan yang bisa didapat pun hanya
pekerjaan kasar. Hal inilah yang dihadapi Milton Hershey sejak muda.
Milton lahir pada 13
September 1857 dari pasangan Veronica Snavely dan Henry Hershey. Ia sebenarnya
punya adik namun sang adik meninggal saat usianya empat tahun karena suatu
penyakit. Milton mengikuti orangtuanya yang sering pindah rumah. Akibat terus
pindah itu ia drop-out dari sekolah kala usianya 12 tahun.
Ia magang kerja di
perusahaan percetakan. Namun tak lama di sana karena tak betah. Ia kemudian
bekerja di pabrik es krim milik Joseph Royer. Tahun 1876 ia memutuskan untuk
menjalankan usaha sendiri membuat kembang gula di Philadelphia. Awalnya ada
pamannya yang bersedia memberinya modal. Sayangnya sang paman kemudian
memutuskan membatalkan memodalinya.
Karena kekurangan modal,
usaha itu pun gagal. Milton pergi mengikuti ayahnya ke Colorado. Sementara
ayahnya mencari emas (di penambangan emas), ia bekerja di sebuah toko kembang
gula. Sang pemilik toko memiliki cara yang unik membuat karamel. Ia menambahkan
susu untuk memberinya rasa manis. Setelah belajar triknya, Milton membuat
kembang gula sendiri dan mengembangkan bisnisnya di Chicago. Tadinya ia ingin
membuktikan pada sang paman kalau dia bisa menjalankan bisnis kembang gulanya.
Sayangnya ia gagal. Bisnisnya berantakan.
Milton sudah mencoba
beberapa pekerjaan lain, namun ia selalu kembali ke bisnis kembang gula, seolah-olah
hidupnya tak punya pilihan lain selain bisnis ini. Maka pada tahun 1886 ia
pulang ke Lancaster dan mendirikan usaha kembang gula di sana dengan nama
Lancaster Caramel Company. Dan ia menekuninya mati-matian. Seolah-olah jika ini
tak berhasil dirinya akan mati. Ternyata bisnisnya kali ini berkembang baik.
Bahkan dalam waktu yang tak terlalu lama perusahaannya dikenal sebagai pembuat
kembang gula ternama di kotanya.
Bisnisnya makin maju
setelah ia bisa membeli mesin-mesin pembuat kembang gula yang lebih modern.
Bahkan ia bisa memiliki perkebunan sekaligus pertenakannya seluas sekitar 480
hektar. Dari sanalah ia mendapatkan coklat dan susu sebagai bahan baku
karamelnya. Bahkan kemudian ia bisa mendirikan pabrik pembuatan coklat terbesar
di dunia saat itu dengan nama The Hershey Chocolate Company yang kini menjadi
salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia.
Memang sering kali
ketidakadaan pilihan membuat seseorang terjebak dalam ketidakberdayaan. Tetapi
jika ia tekun dan telaten mengembangkannya setahap demi setahap, kesuksesan pun
bisa didapat. Itulah yang dibuktikan Milton Hershey. Ia tak hanya membuktikan
pada pamannya yang semula menolak memodalinya, tetapi juga pada dunia.
Keterbatasan selalu punya sisi positif bagi mereka yang jeli dan tak mudah
menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar