Senin, 17 Desember 2012

DAJJAL & SAAT-SAAT SEBELUM KIAMAT




Berikut adalah sebuah hadist riwayat muslim dalam kitab Riyadhus Shalihin

Dari Annawwas bin Sam'an r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi.“ Setelah pada suatu ketika kita pergi ke tempatnya, beliau s.a.w. kiranya telah mengetahui apa yang ada di dalam perasaan kami, lalu bertanya: " Ada persoalan apakah engkau semua ini?" Kami menjawab: "Ya Rasulullah, engkau menyebut-nyebutkan Dajjal pada suatu pagi, engkau merendahkan serta mengeraskan suara - dan Dajjal itu engkau hinakan, juga engkau perbesarkan peristiwanya karena besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya, sehingga kita semua mengira bahwa ia sudah ada di kelompok  pohon kurma."
Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kecuali Dajjal, itulah yang paling aku takutkan kalau menimpa atas dirimu semua. Jikalau ia keluar dan aku masih ada di antara engkau semua, maka akulah penantangnya untuk melindungi engkau semua. Tetapi jikalau ia keluar dan aku sudah tidak ada di antara engkau semua, maka setiap manusia adalah sebagai penantang guna melindungi dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku dalam melindungi setiap orang Muslim.
Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah aku menyamakan-nya dengan Abul 'Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa yang dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalan yang terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di bagian sebelah kanannya dan juga membuat kerusakan di bagian sebelah kirinya.
Maka itu hai hamba-hamba Allah, tetapkanlah keimananmu semua." Kami para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?" Beliau s.a.w. menjawab: "Empat puluh hari, yang sehari itu lamanya sama dengan setahun, yang sehari lagi lamanya seperti sebulan, yang sehari sesudah itu seperti sejum'at yakni seminggu, sedang hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan hari-hari pada masamu sekarang ini." Kami bertanya lagi: "Ya Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya sebagaimana setahun itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja - yakni lima waktu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak cukup, maka itu perkirakanlah menurut kadar jaraknya masing-masing. " Jadi tetap lima kali dalam perkiraan sehari seperti sekarang. Kami bertanya pula: "Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatannya dalam menjelajah bumi?" Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu bagaikan hujan yang didorong oleh angin dari arah belakangnya.
Dajjal itu datang kepada sesuatu kaum, lalu ia mengajak mereka, kemudian mereka itu beriman padanya dan mengikuti apa yang dikehendaki olehnya. la menyuruh langit supaya menurunkan hujan, lalu turunlah hujan, ia menyuruh bumi supaya menumbuhkan tanaman, lalu tumbuhlah tanamannya. Selanjutnya kembalilah ternak-ternak mereka tergembala disitu dalam keadaan bergumbul atau berpunuk sepanjang atau sebesar yang pernah ada, juga mempunyai tetek sekenyang yang pernah ada yakni penuh air susu dan terpanjang pantatnya sebab semuanya kenyang.” “Seterusnya datanglah Dajjal itu pada sesuatu kaum, lalu mereka ini diajaknya mengikuti kehendaknya, tetapi mereka menolak, kemudian kembalilah Dajjal itu meninggalkan mereka. Kaum yang menolak ini -karena ketetapan keimanannya- pada keesokan harinya telah menjadi kering daerahnya seolah-olah telah lama tidak kehujanan dan kosong sama sekali dari rumput dan tanaman, juga tidak lagi mereka memiliki harta benda sedikit pun. Dajjal itu lalu berjalan melalui puing-puing bekas istana yang rusak-rusak, kemudian ia berkata: "Keluarkanlah harta-harta simpananmu," tiba-tiba harta-harta disitu dapat diambil dan mengikuti perjalanan Dajjal itu sebagaimana lebah-lebah mengikuti rajanya.”
“Setelah itu Dajjal memanggil seorang pemuda yang penuh jiwa kepemudaannya (menurut riwayat yang dimaksudkan ialah Al-Khidhr), lalu ia memukul pemuda ini dengan pedang, sehingga terpotonglah tubuhnya menjadi dua bagian dengan kecepatan bagaikan lemparan anak panah pada sasarannya. Tetapi Dajjal lalu memanggil pemuda yang sudah mati itu, lalu ia hidup kembali dan menghadapnya, sedang wajahnya berseri-seri sambil tertawa.”
“Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. la turun di menara putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu, sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhan-lah daripadanya permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu, melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang negeri Ludd, kemudian ia membunuhnya.” “Selanjutnya Isa a.s. mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari kejahatan Dajjal itu, lalu ia mengusap wajah-wajah mereka -maksudnya melapangkan kesukaran-kesukaran yang mereka alami selama kekuasaan Dajjal tersebut dan ia memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan memperoleh derajat yang tinggi dalam syurga.”
“Dalam keadaan yang sedemikian itu lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa a.s. bahwasanya Aku -Allah- telah mengeluarkan beberapa orang hambaKu yang tiada kekuasaan bagi siapapun untuk menentang serta berlawanan perang dengan mereka itu. Maka itu kumpulkanlah hamba-hambaKu yang menjadi kaum mu'minin- ke gunung Thur. Orang-orang yang dikeluarkan oleh Allah itu ialah bangsa Ya'juj dan Ma'juj. Mereka itu mengalir secara cepat sekali dari setiap tempat yang tinggi. Kemudian berjalanlah barisan pertama dari mereka itu di danau Thabariyah, lalu minum airnya, selanjutnya berjalanlah barisan terakhir dari mereka  lalu mereka ini berkata: ‘Danau ini tentunya tadi masih ada airnya dan kini sudah habis’”
“Nabiullah Isa a.s. serta sekalian sahabat-sahabatnya dikepung dari segala jurusan sehingga tidak dapat keluar, sampai-sampai nilai sebuah kepala lembu bagi seseorang di antara mereka itu adalah lebih berharga dari seratus uang dinar emas bagi seseorang di antara engkau semua pada hari ini.” “Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'anhum semuanya merendahkan diri kepada Allah Ta'ala memohonkan agar kesukaran itu segera dilenyapkan. Allah Ta'ala lalu menurunkan ulat atas bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi di leher-leher mereka, kemudian menjadilah mereka itu sebagai korban yang mati seluruhnya dalam waktu sekaligus, seperti kematian seseorang manusia.”
“Nabiullah Isa a.s. serta sahabat-sahabatnya radhiallahu 'anhum lalu turun ke bumi. Mereka tidak menemukan sejengkal tanah pun di bumi itu melainkan terpenuhi oleh bau busuk dan bau bacin mayat-mayat bangsa-bangsa Ya'juj dan Ma'juj tadi.
Selanjutnya Nabiullah Isa a.s. dan sahabat-sahabatnya radhiallahu 'anhum sama merendahkan diri lagi kepada Allah Ta'ala sambil memohonkan agar mayat-mayat mereka dilenyapkan. Allah Ta'ala menurunkan burung sebesar batang-batang leher unta dan burung inilah yang membawa mereka lalu meletakkan mereka itu di sesuatu tempat yang telah dikehendaki oleh Allah. Seterusnya Allah 'Azza-wajalla lalu menurunkan hujan yang tidak tertutup daripadanya tempat yang bertanah keras ataupun yang lunak -yakni semuanya pasti terkena siraman hujan itu-, kemudian hujan itu membasuh merata di bumi sehingga menyebabkan bumi itu bersih bagaikan kaca.”
“Kepada bumi itu lalu dikatakan: "Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan luapkanlah keberkahanmu." Maka pada saat itu sekelompok manusia cukup makan dari sebiji buah delima saja. Mereka pun dapat bernaung dibawah kulit tempurung delima tadi dan dikaruniakanlah keberkahan dalam air susu, sehingga sesungguhnya seekor unta yang mengandung air susu niscayalah dapat mencukupi segolongan besar dari para manusia, seekor lembu yang mengandung air susu dapat mencukupi sekabilah manusia, sedang seekor kambing yang mengandung susu dapat mencukupi sedesa manusia.”
“Seterusnya di waktu mereka dalam keadaan yang sedemikian itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengirimkan angin yang sejuk nyaman, lalu angin itu mengambil nyawa kaum mu'minin itu dari bawah ketiaknya. Jadi angin itulah yang mencabut jiwa setiap orang mu'min dan setiap orang Muslim. Kini yang tertinggal adalah golongan manusia yang jahat-jahat yang saling bercampur-baur -antara lelaki dan perempuan- sebagaimana bercampur-baurnya sekelompok keledai. Maka diatas mereka inilah menjelang tibanya hari kiamat." (Riwayat Muslim)

Setahun sebulan seminggu 37 hari = 365+30+7+37 = 439 hari
Setahun dua bulan dua minggu
14,5  bulan
58 minggu

Waktu Shalat                5          12        15        18        19        5                                  skala 24 jam
Jarak Waktu                        7          3          3          1         10

439*24 = 10.536 jam

Waktu Shalat    (jam)    0          3073      4390      5707        6146        10.536             skala jam
Waktu Shalat    (jam)    0          128.04   182.92   237.792   256.083   439                  skala hari
                                                00:06     22:12     19:02       01:02       00:00                sisa menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar