Disini, mereka menyebutnya saneviera belut............
Selasa, 29 Mei 2012
CINTA TITANIC
Delapan Juni
52:52 menit terungkap sudah cerita
masa merubah waktu dan umur
muda menghadapi hidup yang tak pasti
suka menyisakan sesak didada yang tak sampai selama 23 tahun lalu
lega sudah terungkap
tua mandiri dan bertanggung jawab
disini aku melangkah dengan jalan yang aku pilih
Aku jatuh padamu
aku mengharap sementara kau tak memberi
aku menunggu dibatas kota
melangkah
dan dipilih
Hari ini aku
lega bebas lepas
kabarmu dan suaramu menghampiri
setidaknya engkau tahu
merasa
apa yang ada dalam hatiku
Ada apa dengan aku
yang membuatku tersenyum
dan bersenandung bernyanyi riang
anganku
kembali ke masa-masa lalu
lama sudam terpendam
engkaupun tahu dan merasa sama
ku harap engkau mengerti aku masih berpijak di bumi ini
dan bersenandung bernyanyi riang
anganku
kembali ke masa-masa lalu
lama sudam terpendam
engkaupun tahu dan merasa sama
ku harap engkau mengerti aku masih berpijak di bumi ini
Selasa, 22 Mei 2012
10 Langkah Menjadi Kaya !!!
Langkah untuk menjadi kaya adalah
1. Miliki keinginan serius untuk menjadi kaya yaitu dengaan cara wajar dan jujur benar-benar memiliki uang namun bebas hutang atau hutang dapat dikendalikan sepenuhnya. Karena kaya dengan cara hutang bukanlah aib, tetapi justru dapat memberikan kebeasan finasial dengan langkah-langkah terobosan untuk melunasinya.
Usahakan hutang ini dapat berupa asset/harta, misalnya rumah karena nilai jualnya akan terus bertambah dan bukan yang bersifat konsumtif habis isalnya kendaraan yang nilai jualnya akan semakin menurun.
2. Menekan konsumsi dan kalau memungkinkan membuat konsumsi sama dengan nol atau mengurangi jumlah uang untuk pengeluaran konsumsi sehari-hari.
3. Miliki pekerjaan yang halal menurut agama atau kenyakinan anda dengan hassil pendapatan yang harus disyukuri dan bertahan untuk jangka panjang karena apa yang sulit didapat maka akan sayang kita untuk menghambur-hamburkannya.
4. Pastikan setiap bulan pendapatan lebih besar dari konsumsi sehingga didapatkan sisa pendapatkan yang dapat ditabungkan, baik bentuk tabungan dibank atau barang yang nilainya terus naik (misalnya emas)
5. Mulailah jadi penyimpan atau penabung. Simpankan/Tabungkan uang anda pada tempat yang terpecaya dan disarankan pada bank pemerintah.
6. Ulangi langkah ke tiga, keempat dan ke lima diatas. Usahakan tabungan anda sudah mencukup selama gaji anda selama enam bulan.
7. Bagi hasil tabungan pada poin 6 menjadi dua bagian, dimana setengahnya tetap ditabung dan setengahnya di investasikan secara hati-hati dan harus diawasi secara cermat.
8. Lakukan semua langkah diatas secara berulang-ulang dan terus menerus. Pada langkah ketujuh jika ternyata hasil investasi hasilnya negatif atau dilihat akan merugi maka cepat berhenti.
9. Jika hasil langkah kelima sampai kedelapan dan menyebarkan semangat sebagai investor yang baik, dan jangan meletakan semuanya dalam satu usaha investasi. Hal ini supaya jika satu investasi anda rugi maka investasi lainya masih dapat menutupinya dan jika investasi anda merugi satu maka masih ada investasi lainnya yang masih dapat diharapkan.
10. Tetap konsisten dan jangan berhenti melangkah melangkah usaha diatas dan yang penting : usaha tampa berdoa tidak akan afdol dan ingatlah investasi bukan hanya di dunia saja tetapi perlu juga investasi di akhirat juga, karena kita akan akhirnya akan kembali juga ke pencipta kita.
Disadur dari tulisan Steve Asikin, PhD
Senin, 21 Mei 2012
Sanseviera Langka 30 Jutaan : Bolpho Pyllom (Syaichul Anam, Sidiarjo)
Sanseviera atau biasa disebut lidah mertua ini bagi
penggemar tanaman hias masih diminati. Wajar, karena bentuknya yang sensual dan
khas. Belum lagi khasiatnya yang baik untuk kese hatan, yaitu sebagai penyerap antioksidan.
Sebagai tanaman gurun, sansevieria memiliki bentuk yang terbilang miniÂmalis.
Tanpa
banyak variasi, tanpa batang, dengan daun berstruktur keras. Karena bentuk yang
tak biasa inilah, hati kolektor biasanya mulai kesengsem dengan tanaman yang
sering digunakan anak kecil untuk mainan 'pedang-pedangan' ini.
Bentuknya yang unik, serta khasiatnya yang baik untuk
menyerap radikal bebas. sanseÂvieria juga dikenal memiliki serat yang kuat. Beberapa negara sudah
mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini.
Selain sebagai bahan
dasar produk tekstil, di Amerika, sansevieria akrab dengan tentara. Serat
sansevieria yang kuat sering dimanfaatkan oleh tentara untuk menarik tank yang
terjebak di lautan pasir.
Menurut literatur yang
pemah saya baca, tanaman ini sering dirangkai dan menjadi tali. Rangkaian
sansevieria ini konon sangat kuat, bahkan bila dibandingkan dengan tali tambang
sekalipun, kata Syaichul Anam, Kolektor yang juga pemilik Gallery Black Gold
Sansevieria Collection di Sidoarjo, Jatim.
Sebagai distributor sekaligus kolektor tanaaman hias, Syaichul juga
memiliki jenis sanÂsevieria andalan. Sansevieria andalan itu dari jenis Bolpho
Pyllom asal Amerika. Jenis ini adalah
salah satu jenis sansevieria silinÂdris langka yang biasa hidup di gurun
pasir.
la mendapatkan
sansevieria langka ini dari teman sesama kolektor sekitar tahun 2006 lalu. Begitu
melihatnya, Syaichul langsung tertarik dengan tanaman ini. Meski tak mau
menyebut berapa harga yang dikeluarkan pada saat itu, pria kelahiran Surabaya,
6 Oktober 1963, ini mengaku kagum dengan tanaman ini, karena bentuknya yang
sudah bercabang tiga. Tak sia-sia, salah satu koleksi sansevieria langka yang
kini berusia 10 tahun ini pun pernah juga dikagumi oleh kolektor yang
lain.
Pada setiap pameran saya selalu membawa tanaman ini. Dan sesekali orang bertanya untuk dapat membeÂlinya.
Sampai sekarang, nilai yang perÂnah diajukan pernah mencapai sekitar Rp 30
juta, terang Syaichul.
Mengingat langka dan keunikan
Bolpho Pyllom miliknya, Syaichul pun berusaha untuk memperbanyak dan
membudiÂdayakan koleksinya ini. Berbagai cara pun ia lakukan demi mendapat bibit tanaman
ini.
Sabtu, 19 Mei 2012
Jumat, 18 Mei 2012
My Sanseviera : Green Arrow
Trifasciata
berbentuk daun lanset pendek tidak lebih dari 50cm ini, sosoknya memang seperti
ujung anak panah atau lebih tepatnya mata tombak. Teksture daun halus berwarna hijau gelap dengan cross banding warna soft green keperakan Sinar
matahari pagi yang langsung menerpanya menjadikan warna dark
green-nya makin pekat.
Hasil diskusi dan pengamatan
komunitas, trifas ini memiliki sifat alami bawaan menghargai angka 9. Angka 9
bagi "green arrow" adalah angka batas maksimal tumbuh daun pada satu
batang. Selanjutnya ketimbang memunculkan daunnya yang ke-10, trifas ini lebih
cenderung menghasilkan lebih dari satu anakan lewat rizhoma-nya.
My Sanseviera : Masoniana Hybrid
To : Ernita S, thanks for this samll sanseviera .............
Kalau masoniana congo atau masoniana giant dari yang
ukuran mini sampai tinggi daun mencapai 150cm dengan lebar 45cm sudah lihat punya saya pada tulisan sebelumnya, pasti udah
nggak asing lagi dan mudah kita temui jika buka situs di google karena masoniana adalah sepertinya adalah wajib bagi penggemar sanseviera
setelah di cari-cari di berbagai situs, ternyata ada yang menamankannya masoniana hybrid. Sanse ini diindikasikan hasil
silangan bunga masoniana congo dengan bunga sanse lain................
My Sanseviera : Trifasciata Mutasi
Trifasciata Mutasi
Thanks for Mr Hari Sumarno, Thanks, for this sanseviera.....................
Sanseviera saya ini jenis trifasciata,
Didapatkan pada seorang teman HS di Lrg Sedara Sipin Jambi secara kebetulan terlihat diantara tanaman yang tidak terurus bersama dengan kelompoknya dan menyolok berbeda warna.
Pengambilan dengan cara memotong dari indukannya.
Ternyata ini salah, seharusnya pengambilan sansseviera varigata seharusnya dengan menyertakan satu indukan aslinya sehingga, tanaman varigata tersebut dapat metabolisme makanan dari indukannya.
Akibatnya setelah hampir setahun baru kemudian keluar anakannya, dan ternyata varigata juga. Sebagai info, berikut gambarnya pada hri ini, 18-05-2012
Nah sekedar berbagi mengenai Sanseviera jenis mutasi, sebagai berikut :
Tak satu pun daun cokelat terbakar matahari. Padahal sifat
variegatanya kuat: warna kuning gading mendominasi. Kontras dengan anggapan
banyak orang: tanaman variegata-apalagi albinosulit bertahan hidup.
Sah-sah saja jika banyak yang beranggapan begitu. Jumlah kloroplas tanaman
variegata lebih sedikit daripada tanaman normal. Akibatnya, penyerapan cahaya
matahari tidak optimal. Kerja mengubah karbondioksida menjadi gula sebagai
sumber energi dan makanan bagi pertumbuhan pun terhambat. Makanya, tanaman
variegata lebih lemah dibandingkan yang normal. Si belang butuh perawatan
ekstra agar tetap sehat dan prima.
Salah satunya penggunaan jaring
peneduh. Jaring
mengurangi intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman. Semakin besar
persentase variegata, kebutuhan cahaya semakin sedikit. Itu karena grana yang
terdapatdi dalam kloroplas yang berfungsi menangkap sinar matahari jumlahnya
sedikit.
Intensitas rendah Grana terdiri atas
setumpuktilakoid berupa gelembung bermembran, pipih, dan seperti cakram. Membran
tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang
terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Pada tanaman variegata, dengan cahaya sedikit
sudah mencukupi kebutuhan grana,' kata Dr Soeranto Hoeman, peneliti di Bidang
Pertanian Kelompok Pemuliaan Tanaman di PATIRBATAN. Bila intensitas cahaya
tinggi, bagian variegata terbakar karena jumlah cahaya masuk melebihi kapasitas
grana.
Cahaya matahari langsung juga
menyebabkan warna variegata pudar. 'Kelainan sel-sel pada tanaman variegata
rusak sehingga terurai jadi putih,' ujar Bambang Hermanto, MSc, peneliti bidang
geologi di P2O-LIPI yang juga hobi sansevieria. Selain itu, intensitas cahaya
yang tinggi menyebabkan metabolisme tanaman lebih aktif sehingga mendorong
pembentukan klorofil lebih banyak. Pigmen lain seperti karotenoid pun
terhambat. Dengan demikian warna hijau pada tanaman variegata lebih banyak
muncul dibandingkan kuning atau putih.
Makanya, jaring peneduh mutlak digunakan untuk
melindungi tanaman variegata. Pramote meletakkan caulescens variegata di bawah
naungan jaring 50%. Dr Purbo Djojokusumo di Pancawati, Bogor, menata lidah mertua
variegata di bagian belakang nurseri yang terlindungi paparan sinar matahari. Itu ditambah penggunaan plastik
UV yang mampu mengurangi paparan ultraviolet hingga 14%. Namun, 'Sebaiknya
tetap menggunakan shading net 50-60% untuk sansevieria variegata atau
sansevieria kuning seperti california dan goldflame agar daun tidak pucat,'
kata Purbo. Itu diamini Edi Sebayang, hobiis di Tangerang, Banten.
Nutrisi
Faktor lain supaya variegata
prima adalah pemupukan. Tanaman variegata rentan terhadap magnesium, besi, dan
nitrogen tinggi. Mg dan Fe merupakan unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis
klorofil. Sedangkan, 'Nitrogen tinggi memacu tanaman memproduksi klorofil
sehingga variegata berkurang,' ujar Bambang. Itu yang terjadi pada masoniana
variegata koleksi Edi.
Pada Maret 2007 sekitar 15 pot
masoniana berwarna hijau-kuning diboyong ke kediamannya di Tangerang.
Sansevieria itu kemudian ditanam dalam media campuran pasir malang, kompos,
fermentasi kotoran kambing, dan sekam bakar dengan perbandingan
5:1:1:3. Perawatannya, pupuk berkadar N tinggi. Selang 4 bulan terjadi
perubahan. Warna yang semula kuning perlahan menjadi pudar dan hijau semakin
banyak. Belajar dari pengalaman itu kini semua sansevieria variegata koleksi
ditanam dalam media pasir 100% dan diberi pupuk seimbang.
Purbo memberikan pupuk lambat urai dengan dosis seimbang yang dicampur ke
dalam media. Untuk pot berdiameter 20 cm dosisnya 2 sendok teh. Sementara pot
berdiameter 35-40 cm, 2 sendok makan pupuk dicampur dengan media dan 1 sendok
makan pupuk ditabur di atas media. Pramote hanya memberikan pupuk lambat
urai 14-14-14 sebanyak satu sendok teh untuk pot berdiameter 25 cm setiap 3
bulan. Dengan cara itu S. caulescens
variegata tetap tampil prima.
cacah
daun.
'Sansevieria bermotif belang, terutama hijau
kuning atau hijau putih, tidak bisa diperbanyak dengan memotong daun,' ujar
Iwan. Risikonya, anakan yang dihasilkan berbeda dengan indukan. Bila tunas
muncul dari bagian berwarna hijau, individu baru yang muncul juga hijau.
Risiko busuk lumayan besar,
50%. Penyebab utama, serangan cendawan dan bakteri lantaran pisau tidak steril,
bagian luka tidak terlindung fungisida dan bakterisida, serta media terlalu
lembap karena air siraman menggenang. Kendala lain, akar lambat tumbuh sehingga
pertumbuhan anakan pun terhambat.
Untuk mempercepat akar tumbuh,
Andy membungkus bagian bawah cacahan daun dengan tisu. Posisi cacahan tidak
ditanam, tapi dibaringkan di atas media. Lalu disiram secara terus-menerus
selama 1 bulan dengan larutan perangsang akar. Setelah akar keluar, baru
ditanam di media campuran pasir malang dan sekam bakar. Jika ingin memacu tunas
lebih cepat tumbuh dan bongsor, sungkup dengan plastik bening. Pertumbuhan daun
baru 2 kali lebih bongsor dibanding tanpa sungkup
Mutasi Sementara
Tanaman yang mengalami mutasi sementara
akan kembali seperti asalnya jika mendapat perlakuan tertentu. Mutasi ini
diantaranya disebabkan oleh beberapa hal berikut. Perbanyakan sansevieria melalui
stek daun. contohnya, hasil stek daun sansevieria 'hahnii' bisa jadi
sansevieria 'golden 'hahnii'. Namun, setek daun 'sansevieria golden 'hahnii'
akan menjadi sansevieria 'hahnii' kembali.
Perubahan perlakuan pearawatan. Misalnya, pemberian pupuk organik
cair secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan bentuk daun sementara.
Setalah pemberain pupuk dihentikan, sansevieria tersebut akan kembali ke bentuk
semula. Jangan Pisahkan Anakan Albino dari Induknya
Pada beberapa kasus, tanaman yang
bermutasi akan menghasilkan tunas anakan yang seluruh daunnya berwarna kuning
atau keputih-putihan. Sansevieria seperti ini tentu sangat menarik. Namun, ada
hal penting yang harus diperhatikan ketika menemukan anakan yang sama sekali
tidak memiliki hijau daun seperti ini. Anakan ini tidak boleh dipisahkan dari
induknya. Pasalnya, anakan albino ini tidak bisa berfotosintesis sendiri dan
hanya mengandalkan kehidupan dari induknya. Jika dipisahkan, dalam waktu 12
bulan dipastikan tanaman akan mati. Peringatan ini juga penting untuk Anda yang
akan membeli sansevieria. Jangan sampai Anda membeli sansevieria albino tanpa
induknya, karena dipastikan tidak akan bertahan lama.
Mutasi Permanen
Dampak perubahan pada sansevieria yang
mengalami mutasi permanen bersifat tetap. Mutasi permanen diantaranya dapat
diupayakan dengan perlakuan berikut.
Penyinaran dengan sinar ultarviolet,
sinar X, atau sinar gamma.Penyinaran ini
dilakukan untuk mengubah susunan kromosom dalam gen tanaman. Misalnya dengan
cara memotong rantai kromosom, menambah komponen kromosom, atau mengurangi
komponen kromosom. Ketika susunan kromosom tanaman berubah, maka selsecara
keseluruhan akan berubah. Perubahan ini diturunkan kepada anakan yang
dihasilkan dari pemisahan rimpang, setek pucuk, atau setek rimpang. Namun,
mutasi ini tidak dijamin diturunkan kepada anakan yang berasal dari hasil setek
daun atau persilangan.
Pemberian
kolkisin(colchicines).
Kolkisin merupakan hasil ekstrasi dari umbi dan biji
tanaman autumncrocus (colchicum autmnale) yang berasal dari Eropa. Senyawa bsa
denagn rumus kimia C22H25O6N ini merupakan senyawa alkoid yang mudah
larut dalam air. Kolkisin bekerja dengan cara mencegah pembelahan kromosom saat
terjadi pembelahan sel. Dengan demikian, jumlah kromosom dalam sel menjadi berlipat.
Pada sansevieria, ada beberapa teknik pemberian kolkisin yang sering dilakukan.
Di antaranya, dengan menyemprot ke titik tumbuh secara berulang, merendam biji,
atau merendam daun yang akan disetek denagn konsentarasi yang berbeda-beda.
Namun perlu diingat, penggunaan kolkisin harus dilakukan secara hati-hati,
karena berbahaya jika mengenai tangan kita.
My Sanseviera : Lidah Mertua...
Mei 2011, KPR Tebing Tinggi H2/34
Pernah mendengar nama tanaman
lidah mertua?
Spesis ini mempunyai daun yang panjang dan
runcing.terdapat dua jenis Sanseivera yang lazim ditemui.Satu jenis berdaun
kelabu berbelang hijau tua dan satu lagi berdaun kelabu kekunungan dan
berbelang hijau tua.jenis kedua ini juga mempunyai jalur kuning di sekeliling
tepi bunganya.Bunganya berwarna putih,berjambak dengan tangkai yang panjang dan
tegak.Sanseivera merupakan tumbuhan hiasan yang mudah di tanam dan mudah
hidup.Ia boleh tumbuh dengan baik di atas tanah dan di dalam pasu.Benihnya
boleh didapati melalui belahan pokok,pemisahan anak,daun atau keratan daun.Oleh
itu Sanseivera mudah didapati terutama ditanam sebagai pokok hiasan
Tanaman yang juga disebut tanaman ular alias sansevieria ini
sebenarnya tidak terlalu istimewa bagi masyarakat. Lihat saja sekeliling,
tumbuhan ini ada di pekarangan, di pinggir jalan, di taman kota, atau di taman-taman
gedung perkantoran.
Tapi, siapa nyana tanaman yang masih satu keluarga
dengan kaktus ini mulai diburu banyak orang. Mulai tahun 2000 hingga 2002,
permintaan akan lidah mertua menjulur begitu pesat dan mencapai juluran
terpanjang tahun 2004, dan terus menjulur hingga kini.
Antipolusi
dan antiradiasi
Maraknya permintaan akan
tanaman ini bukan cuma membuat banyak pemain lokal yang ikut membudidayakannya.
Bahkan, tak sedikit orang asing yang terjun langsung dan membeli dari
petanipetani untuk diekspor.
Lantaran tingginya permintaan,
harganya tentu saja ikut membubung. Lidah mertua biasanya dijual dalam pot
plastik hitam kecil, dan harganya dihitung per helai daun. Satu pot sering cuma terdiri dari tiga hingga lima
helai daun. Dua tahun silam harganya masih sekitar Rp 500 -Rp 700 per daun.
Sekarang harganya sekitar Rp 1.500- Rp 4.000 per daun, tergantung jenis dan
ketinggian daunnya.
Kalau tanaman Anda
tergolong memiliki kelainan atau jenis yang langka, harganya bisa mencapai
jutaan rupiah per pohon. "Kalau
yang kelainan itu mahal, bisa 1.000 kali dari harga normal. Misal kuning semua,
hijau semua, atau berkelokkelok,". Untuk sansevieria berbentuk mawar atau
sansevieria trifasciata futura, harga per daunnya bisa mencapai US$ 30.
Tanaman sansevieria ini punya
penggemar di berbagai masyarakat dunia, mulai dari Jepang, Taiwan, Korea,
hingga di Eropa dan Amerika. Ada yang bilang, tanaman ini dapat menyerap polusi
di sekitarnya, sehingga banyak orang yang meletakkannya di dalam rumah atau
menanam di halaman. Ada juga yang percaya tanaman ini bisa dijadikan obat
diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Bahkan, sebagian masyarakat Korea percaya
tanaman ini dapat menghilangkan berbagai radiasi, sehingga mereka memburunya
hingga ke seantero jagat. Bangsa China pun percaya tanaman ini membawa
keberuntungan bagi yang memeliharanya. Di Thailand, ekstrak sanseivieria
kabarnya sudah dikembangkan menjadi obat kanker dengan harga mencapai Rp
700.000 per kapsul.
Lepas dari berbagai
kepercayaan tersebut, belum ada riset ilmiah yang bisa membuktikannya. Satu
yang pasti, sansevieria sangat mudah hidup di mana saja, di tempat yang banyak
polusi udara yang membuat tanaman lain mati, di tempat yang miskin cahaya.
Lidah mertua juga tak butuh banyak air. Dia cuma butuh 26 mililiter per tanaman
per minggu. Di ruangan, setengah bulan enggak disiram enggak soal. Makanya di
luar negeri itu laku banget, karena bisa ditaruh di dalam ruangan dalam waktu
lama.Hanya, patut diingat, permintaan dari luar negeri, terutama Eropa dan
Amerika, juga ada siklusnya. Di
musim dingin seperti sekarang biasanya permintaan turun dan baru naik lagi saat
musim semi, lalu mencapai puncaknya di musim panas.
Satu Tanaman Bermacam Nama
Nama sansevieria mungkin masih asing terdengar di
kuping masyarakat awam. Di Indonesia tanaman ini lebih dikenal dengan nama
tanaman ular atau lidah mertua (mother-in-law's tongue).
Tanaman tropis ini memang memiliki banyak nama. Di
antaranya century plant, lucky plant, snakeskin plant, good luck plant, dan
african devil's. Setiap negara juga memiliki nama berbeda. Di Jerman, tanaman
ini disebut bogenhanf, di Prancis chanvre d'arique, dan di China disebut pak
lan, sweet mei lan, atau juga ylang ylang. Tanaman ini telah lama populer
di China dan menjadi tanaman hias di dalam ruangan, bahkan sering ditempatkan
di vihara-vihara. Pertumbuhan sansevieria yang simetris, menurut bangsa China,
menunjukkan keserasian yang tergambar sebagaimana yin dan yang.
Rupa Ragam
Lidah Mertua
Sansevieria memiliki banyak
varian dengan harga berbeda-beda. Selain faktor jenis tanaman yang langka,
tingginya harga si lidah mertua ini juga lantaran tren. Misalnya, tahun ini
yang sedang tren adalah jenis sansevieria trifasciata lorentii, yaitu berwarna
hijau dengan pinggiran kuning. Harga sansevieria jenis ini per daun setinggi 40
cm sekitar Rp 1.500, sehingga harga per tanaman yang terdiri dari tiga-empat
daun adalah Rp 4.500-Rp 6.000.
Beberapa yang terkenal, adalah:
1. Sansevieria trifasciata
Jenis ini yang sering disebut
sebagai tanaman ular. Ujung daun meruncing, tapi tidak berduri. Pada malam hari
biasanya mengeluarkan aroma harum. Daunnya yang masih muda tumbuh tepat di
tengahtengah roset yang berdiri lempang ke atas. Awalnya, pertumbuhan tampak
seperti lidi. Jenis trifasciata yang telah disilang menghasilkan varietas baru,
antara lain: ~ Sansevieria trifasciata
golden hahnii
Penampilan
fisiknya hampir sama dengan hahnii. Bedanya ada pada warna daun yang hijau muda
dengan kombinasi warna kuning emas, dan berbentuk pita pada bagian tepi daun. ~
Sansevieria trifasciata lorentii
Daunnya rata dan tumbuh tegak
dengan tinggi 40 cm-100 cm. Pinggir daun berwarna kuning dan tampak tegas,
sedang di bagian tengahnya ada warna kuning yang menyebar tidak beraturan.
Jumlah daunnya bisa mencapai lebih dari 10 helai dan pertumbuhannya paling
cepat dibandingkan jenis lainnya. ~ Sansevieria trifasciata bantel's sensation
atau white sansevieria Daunnya tumbuh merapat dan tegak lurus. Antarhelai daun
saling bertumpuk simetris dengan warna dasar putih, bercorak hijau, dan tepi
daun warna hijaunya lebih tegas. Pertumbuhannya paling lambat dibandingkan
dengan jenis lain. ~ Sansevieria trifasciata futura Ciri-cirinya mirip dengan
lorentii, tapi daunnya lebih lebar dan lebih pendek. Corak dan warna daunnya
juga lebih jelas. Selain itu, bentuknya menyerupai kelopak bunga mawar.
2.
Sansevieria liberica
Boleh dibilang, jenis ini
memiliki daun yang paling besar dan panjang. Tumbuh kokoh ke atas dan agak tebal.
Jika diperhatikan warna daunnya, tampak kombinasi hijau-putih, namun warna
putih lebih menonjol.
3.
Sansevieria cylindrica
Sesuai dengan namanya, ia
memiliki daun yang tumbuh memanjang ke atas dan berbentuk silinder. Daunnya
kaku dan sangat tebal dengan warna hijau tua dengan alur-alur hitam keabuabuan
bercampur hijau muda.
Jenis yang lain ?
Akan di jelaskan pada tulisan lainnya
Jenis yang lain ?
Akan di jelaskan pada tulisan lainnya
Kamis, 17 Mei 2012
BELUT
Kerajaan:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Actinopterygii
|
Ordo:
|
Synbranchiformes
|
Upaordo:
|
ynbranchoidei
|
Famili:
|
ynbranchidae
|
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang
termasuk dalam suku S Synbranchidae. Suku ini terdiri
dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya banyak yang belum
diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya
bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).
Belut berbeda dengan sidat, yang
sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali
sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip yang
jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit),
dapat bernafas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang
dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan
hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut meski ada pula yang
di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenisjenis yang
tinggal di gua malahan buta.
Ukuran tubuh bervariasi. Monopterusindicus hanya
berukuran 8,5 cm, sementara belut marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat
mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri, yang biasa dijumpai di sawah dan dijual
untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi disebut
moa).
Budidaya
Belut Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam
lumpur. Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan
kecil di rawa atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea
kecil.
BUDIDAYA BELUT : CERAH.
Demikian gambaran yang terpancar dari budi daya belut
yang semakin menggeliat dari tahun ke tahun. Setidaknya hal ini terlihat dari
semakin tingginya permintaan belut, baik belut segar maupun belut olahan untuk
pasar dalam negeri dan luar negeri.
Sebenarnya , budi daya belut tidak terlalu sulit
dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya besar jika dibandingkan dengan
pembudidayaan ikan jenis lain. Lahan sempit tidak menjadi persoalan dalam budi
daya belut, karena hewan bertubuh licin ini bisa dipelihara di lahan yang
sangat terbatas , bahkan di dalam tong / drum sekalipun. Secara teknis,
pembudidayaan dan pemeliharaan belut hanya memerlukan perhatian dan
pemeliharaan yang baik. Apalagi ditunjang dengan keuletan dan keseriusan dalam
memeliharanya, sudah pasti produksi belut akan meningkat.
A.
MengenalBelut
Belut mulai digemari masyarakat Indonesia sejak
tahun 1979. Bentuknya yang bulat panjang dan hanya memiliki satu sirip di
punggungnya membuat sosok belut mempunyai keunikan tersendiri. Dibalik keunikannya
tersebut, ternyata belut banyak menyimpan keistimewaan. selain rasanya yang
lezat, protein yang dikandung dalam dagingnya juga tergolong tinggi. Jadi tidak
mengherankan jika banyak konsumen mancanegara yang sangat menggemarinya ,
sehingga menjadikan belut sebagai salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia.
Di alam bebas, belut bisa dijumpai hidup di sawah, di
rawah - rawa, sungai kecil dan laut. Karena termasuk hewan yang hidup di daerah
beriklim tropis, belut banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Saat ini, sentra budi
daya belut di Indonesia berada di Yogyakarta dan di sekitar Kuningan provinsi
Jawa Barat. Sedangkan daerah lainnya , seperti Jawa Timur dan daerah lainnya
sebagian besar merupakan tempat penampungan belut tangkapan langsung dari alam.
Belut yang banyak dikenal ada tiga jenis yaitu belut sawah ( Monopterus albus
), belut rawa ( Simbrankus bengalesis ) dan belut tambak ( Macrotama caligans
). Sementara ini yang banyak sekali diminta oleh pasar dalam dan luar negeri
adalah belut sawah dan belut tambak.
B.
PeluangUsahaBudiDayaBelut
Pada awalnya, belut sawah dikenal
sebagai hama pada tanaman padi di sawah. Sedangkan belut tambak, dikenal pula
sebagai hama pada lahan tambak karena memakan udang atau bibit - bibit ikan
yang dikembangbiakan di tambak.
Namun seiring berjalnnya waktu, hingga saat ini belut
telah menjadi primadona / andalan ekspor yang tak kalah unggul dibandingkan
dengan jenis ikan lainnya. Mengapa demikian ? , disamping rasanya yang lezat ternyata
belut banyak mengandung protein dan bahkan di negara - negara seperti Jepang,
Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan, dimana belut diyakini sebagai sumber
makanan berprotein tinggi yang dapat membangkitkan stamina tubuh. Disamping
negara -negara tersebut, ternyata sekarang permintaan belut dari Indonesia juga
mulai diminati di negara Amerika serikat, Australia dan Singapura, Selandia
baru, Perancis, Italia, Spanyol, Belanda, Inggris, Denmark , dimana belut di
konsumsi sebagai menu tambahan dalam setiap hidangan. Bagi masyarakat yang ada
di negara - negara tersebut , belut merupakan masakan papan atas yang hanya
bisa dijumpai di restoran mewah dan hotel berbintang. Jadi disini sudah jelas
pangsa pasar kosumen belut yang masih terbuka sangat luas , kemungkinan juga
akan semakin meningkat jumlah negara yang ingin mengimpor belut dari Indonesia.
Biasanya,
belut yang dipesan oleh negara - negara tersebut adalah belut segar (fresh eels
), belut beku ( frozen eels ) dan belut asap ( smoked eels ). Permintaan belut
segar dan hidup pada tahun ini di sejunlah negara negara Asia sebanyak 60 ton
per hari, akan tetapi pada saat ini hanya dapat terpenuhi sebanyak 5 ton saja
per harinya dari 3 eksportir belut yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk
negara -negara di kawasan benua Eropa , permintaan belut asap ( smoked eels )
sebanyak 2 - 4 ton per hari. Ini semua belum termasuk permintaan belut untuk
konsumen lokal yang ada di kota besar seperti Surabaya, Bandung,
Yogyakarta, Solo dan Malang.
Oleh
karena pasar yang begitu prospektif dan cerah, maka budi daya belut sangatlah
menjajikan. Sedangkan untuk pasar dalam negeri, pada umumnya belut yang banyak
dijual berasal dari tangkapan alam dan baru sedikit yang membudidayakannya.
C. Pasar
Lokal dan Ekspor
Belut yang banyak mengandung protein sebagai salah
satu sumber gizi yang baik untuk anak - anak hingga orang dewasa. Saat ini
pemasaran belut hasil peternakan banyak di pasrkan di pasar - pasar tradisional
hingga supermaket. perlu diketahui juga bahwa harga belut sangat bagus baik
untuk pasar lokal maupun ekspor. Harga belut saat ini untuk pasar lokal
berkisar antara Rp. 24.000 --Rp. 29.000 / Kg. Sedangkan untuk pasar ekspor ,
harga belut sangat bagus yakni berkisar 6 - 10 Dollar Amerika / Kg.
Belut
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Budidaya Belut saat ini dirasa sangat menguntungkan
mengingat permintaan dalam dan luar negeri terus meningkat, namun Belut alam
yang hidup bebas sangat sulit ditemukan.
Penggunaan pestisida pembahas hama dilahan pertanian
ternyata berdampak menghilangnya sebagian spesies ikan, termasuk belut. Hal ini
sangat memprihatinkan, bila dipandang dari segi keseimbangan alam. Kelestarian
alam merupakan tanggungjawab bersama penghuni bumi.
Budidaya Belut sebenarnya tidak sulit dan juga tidak
mahal. Masyarakat yang memiliki lahan sempitpun dapat memelihara belut. Secara
Teknis Budidaya dan pemeliharaan belut (monopterus albus) hanya memerlukan
perhatian dalam memilih tempat/lokasi budidaya, pembuatan kolam, media
pemeliharaan, memilih benih, perkembangbiakan belut,penetasan, makanan dan kebiasaan makan
serta hama. Disisi lain kita memerlukan tata cara panen, pasca panen, pemasaran
dan pencatatan.
Teknik Budidaya dan Pemeliharaan
Belut
a. Tempat/Lokasi Budidaya
Pemilihan
lokasi bakal pembuatan kolam ditempat yang tidak secara langsung terkena sinar
matahari, meskipun dapat disiasati dengan pemberian peneduh. Disamping itu luas
lahan dengan memperhatikan kemiringan dan batas calon kolam. Kolam ini dapat
diatas tanah atau galian tanah, hal ini tergantung pada luas lahan yang akan
memudahkan pengamatan, pembangunan konstruksi kolam, seperti pintu air,
saringan dan lain sebagainya.
b. Pembuatan kolam
Lokasi
yang telah ditentukan dengan memperhatikan persyaratan teknis dan jenis kolam,
baik kolam penampungan induk, kolam pemijahan dan pendederan serta kolam
pembesaran. Kolam-kolam ini memiliki ukuran tersndiri, pertama, Kolam
Penampungan Induk berukuran 200 cm x 400 cm x 80 cm, kedua Kolam Pemijahan 200
cm x 200 cm x 100 cm, ketiga, Kolam Pembesaran 500 cm x 500 cm x 120 cm.
c. Media Pemeliharaan
Kolam
budidaya belut menggunakan media pemelihaan sebagai tempat hidup berupa
tanah/lumpur sawah yang dikeringkan, pupuk kandang, pupuk kompos (sekam/gabah
padi yang dibusukkan), jerami padi, cincangan batang pisang, pupuk urea dan NPK
dengan perbandingan kurang lebih sebagai berikut :
x Lapisan paling bawah tanah/lumpur
setinggi 20 cm.
x Lapisan pupuk kandang setinggi 5 cm.
x Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
x Lapisan Pupuk kompos setinggi 5 cm.
x Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
x Lapisan jerami padi setinggi 15 cm, yang diatasnya ditaburi secara merata pupuk urea 2,5 kg dan NPK 2,5 kg untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm. Perbandingan jumlah pupuk dan luas kolam ini juga dipergunakan dalam ukuran kolam, baik lebih besar maupun kecil.
x Lapisan pupuk kandang setinggi 5 cm.
x Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
x Lapisan Pupuk kompos setinggi 5 cm.
x Lapisan tanah/lumpur setinggi 10 cm.
x Lapisan jerami padi setinggi 15 cm, yang diatasnya ditaburi secara merata pupuk urea 2,5 kg dan NPK 2,5 kg untuk ukuran kolam 500 cm x 500 cm. Perbandingan jumlah pupuk dan luas kolam ini juga dipergunakan dalam ukuran kolam, baik lebih besar maupun kecil.
x
Lapisan tanah/lumpur setinggi 20 cm. x Lapisan air dengan kedalaman setinggi 15
cm, yang ditaburi secara merata batang pisang sampai menutupi permukaan kolam.
Seluruh media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi
proses permentasi dan siap untuk pemeliharaan belut selama kurang lebih dua
minggu.
d.
Pemilihan Benih
Media pemeliharaan yang sudah lengkap dan siap untuk
pemeliharaan, menuntut pemilihan bibit belut yang berkualitas agar menghasilkan
keturunan normal.
Syarat Benih Belut : pertama, anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua, mampu bergerak lincah dan agresif. ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras, tidak lemas tatkala dipegang. keempat, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima, usia berkisar 2-4 bulan. Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk belut jantan dan betina sebagai berikut :
Syarat Benih Belut : pertama, anggota tubuh utuh dan mulus atau tidak cacat atau bekas gigitan. kedua, mampu bergerak lincah dan agresif. ketiga, penampilan sehat yang ditunjukan dengan tubuh yang keras, tidak lemas tatkala dipegang. keempat, tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan. kelima, usia berkisar 2-4 bulan. Disamping itu diperhatikan pula pemilihan induk belut jantan dan betina sebagai berikut :
1.
Ciri Induk Belut Jantan
2.
Ciri Induk Belut Betina x Berukuran panjang 20-30 cm x Warna permukaan kulit
cerah atau lebih muda x Warna hijau muda pada punggung dan warna putih
kekuningan pada
x
|
Berukuran panjang lebih dari
40 cm.
|
x
|
Warna permukaan kulit gelap
atau abu-abu.
|
x
|
Bentuk kepala tumpul.
|
x
|
Usia diatas sepuluh bulan.
|
perut
x Bentuk kepala runcing
x Usia dibawah sembilan bulan.
x Bentuk kepala runcing
x Usia dibawah sembilan bulan.
e. Perkembangan
Belut
Belut
berkembangbiak secara alami dialam terbuka dan dapat dibudidaya dengan
perkembangbiakan normal dikolam dengan media pemeliharaan yang memenuhi
persyaratan. Belut secara lami
memiliki masa kawin selama musim hujan (4-5 bulan), dimalam hari dengan suhu sekitar
28° C atau lebih. Musim kawin ini ditandai dengan berkeliarannya belut jantan
kepenjuru kolam, terutama ketepian dan dangkal yang akan menjadi lubang
perkawinan. Lubang berbentuk “U”dimana belut jantan akan membuat gelembung busa
dipermukaan air untuk menarik perhatian betina, namun belut jantan menunggu
pasangannya dikolam yang tidak berbusa. Telur-telur dikeluarkan disekitar
lubang, dibawah busa dan setelah dibuahi akan dicakup pejantan untuk
disemburkan dilubang persembunyian yang dijaga belut jantan.
f. Penetasan
Telur-telur ini akan menetas setelah 9-10 hari,
tetapi dalam pendederan menetas pada hari ke 12-14. Anak-anak belut ini
memiliki kulit kuning yang semakin hari akan berangsur-angsur menjadi coklat.
Belut jantan akan tetap menjaga sampai belut muda berusia dua minggu atau
mereka meninggalkan sarang penetasan untuk mencari makanan sendiri.
g. Makanan dan
kebiasaan makan
Belut secara alamiah memakan segala
jenis binatang kecil yang hidup atau terjatuh di air. Belut ini akan menyergap
makanannya dengan membuat lubang perangkap, lubang ini menyerupai terowongan
berdiameter 5 cm.
h. Hamabelut
Belut jarang
terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri, namun mereka sering
kekurangan pangan, kekeringan atau dimakan sesama belut dan predator lainnya,
sehingga memerlukan air mengalir agar tetap sehat.
Setelah belut
berkembang sesuai yang diharapkan, kita harus memperhatikan tata cara panen
agar belut tidak luka dan tetap segar, baik untuk pasar lokal maupun antar daerah
dan ekspor. Belut untuk pasar lokal hanya memerlukan ukuran sedang dengan umur
3-4 bulan, sedangkan ekspor perlu ukuran lebih besar dengan usia 6-7 bulan.
Perlakukan pasca panenpun juga harus diperhatikan, baik dalam membersihkan dan
memperbaiki kolam pemeliharaan serta dilakukan penggantian media yang baru,
sehingga makanan belut tidak habis bahkan semakin banyak.
Belut
merupakan makanan bergizi yang layak dikonsumsi manusia, sehingga dapat
dipasarkan dimanapun, baik lokal maupun ekspor dengan harga yang cukup
menguntungkan.
Disamping itu persyaratan kolam, sehingga belut
dapat berkembang dengan baik dan aman dari hama dan predator alami. Kolam ini
dapat diatas atau menggali tanah. Pembuatan kolam belut diawali dengan
perencanaan konstruksi kolam, pemilihan lahan. Hal ini dilanjukan dengan
penggalian tanah atau pembuatan bak diatas tanah, baik untuk kolam penampungan
induk, kolam pemijahan dan pendederan maupun kolam pembesaran. Kolamkolam ini
memiliki ukuran tersendiri antara lain Kolam Penampungan Induk berukuran 200 cm
X 400 cm kedalaman 80 cm, Kolam Pemijahan dan Pendederan berukuran 200 cm X 200
cm kedalaman 100 cm, Kolam Pembesaran berukuran 500 cm X 500 cm kedalaman 120
cm. Disamping ukuran dan persyaratan lahan juga dilengkapi dengan media pemeliharaan
dengan urutan dan ukuran antara lain sebagai berikut :
1. Jerami setinggi 40 cm.
2. Pupuk Urea 5 kg
dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cmX500 cm atau perbandingannya).
3. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
4. Pupuk Kandang setinggi 5 cm.
5. Pupuk kompos setinggi 5 cm.
6. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
7. Cincangan Batang Pisang setinggi 10
cm.
8. Lumpur/tanah setinggi 15 cm.
9. Air setinggi 10 cm.
10. Enceng gondog sebanyak 3/4 permukaan kolam. Media
pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih
dua minggu, sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan
dibudidayakan.
Pelaksanaan pengembangbiakan dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat maksimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan keturunan yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula. Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu
tidak ada luka gigitan.
2. Gerakan lincah dan agresif.
3. Penampilan
sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.
4. Tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan.
5. Umur antara 2-4 bulan.
Ciri-ciri Induk Belut yang baik dapat
dikenali melalui penampilan :
1. Induk Belut Jantan.
-Berukuran panjang lebih dari 40 cm.
-Permukaan Kulit lebih gelap atau abu-abu
. -Bentuk Kepala Tumpul.
-Umur lebih dari sepuluh bulan.
-Berukuran panjang lebih dari 40 cm.
-Permukaan Kulit lebih gelap atau abu-abu
. -Bentuk Kepala Tumpul.
-Umur lebih dari sepuluh bulan.
2. Induk Belut
Betina.
-Berukuran panjang antara 20-30 cm.
-Permukaan Kulit lebih cerah dan warna putih kekuningan pada perutnya.
-Bentuk kepala runcing.
-Umur dibawah sembilan bulan. Belut ini mudah berkembangbiak dialam terbuka dan tidak sulit dibudidayakan dikolam yang menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan.
-Berukuran panjang antara 20-30 cm.
-Permukaan Kulit lebih cerah dan warna putih kekuningan pada perutnya.
-Bentuk kepala runcing.
-Umur dibawah sembilan bulan. Belut ini mudah berkembangbiak dialam terbuka dan tidak sulit dibudidayakan dikolam yang menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan.
Perkembangbiakan belut, setahun sekali, akan
dimulai dengan Belut jantan membuat lubang menyerupai huruf “U” dan gelembung
udara yang menarik betina.
Perkawinan akan terjadi pada lubang dan telur akan
bertaburan dibawah gelembung udara yang benyerupai busa. Telur-telur ini
selanjutnya akan dicakup Belut Jantan untuk ditetaskan di lubang persembunyian
dengan pengawasan Belut jantan selama 9-10 hari dialam terbuka dan 12-14 hari
dikolam pemijahan. Belut muda ini akan mencari makan sendiri dan lepas dari
belut jantan setelah berumur 15 hari.
Secara alami belut memakan binatang lain yang
lemah, karena itu mereka harus membuat lubang perangkap yang menyerupai
terowongan yang berkelok agar mangsanya tidak mudah lepas.
Langganan:
Postingan (Atom)