Belajar Beternak Kelinci dari
Beternak
kelinci ternyata prospektif jika ditekuni serius. Setidaknya itulah yang
dirasakan Rahmat Basuki. Di rumah pria berusia 38 tahun ini, berbagai macam
jenis ras kelinci ditangkarkan untuk dikembangbiakkan.
RUMAH
bercat kuning yang berada di tepi Jl Raya Bangsal No 20 Kabupaten Mojokerto itu
terlihat sepi. Dari luar,
rumah bergaya bangunan zaman Belanda ini tampak seperti rumah kebanyakan. Di
depan gerbang rumah setinggi dua meter itu, sebuah patung berbentuk induk
kelinci bersama lima
anak kelinci berdiri dengan sebuah tulisan Martin Pet Farm.
Hanya
patung inilah yang menandakan jika rumah milik Rahmat Basuki ini adalah
peternakan kelinci. Tidak ada tulisan lain seperti papan nama ataupun papan
petunjuk yang menandakan kalau di rumahnya terdapat penangkaran hewan
berlambang playboy ini.
Sebuah
halaman luas terbentang di belakang rumah. Di tepi halaman tersebut, tiga
bangunan masing-masing berukuran 3x5 meter berdiri. Di tempat inilah puluhan
kandang yang berisi puluhan kelinci berada. ’’Total kelinci yang ada di sini
semuanya 100 ekor induk, itu belum dengan anaknya,’’ ujar lelaki yang telah
dikaruniai tiga anak ini.
Rahmat
mengaku, tahun 2006 merupakan awal segalanya dia memulai bisnis beternak
kelinci. Ia mengatakan, bisnis ternak kelinci ini hanya dilakukannya tanpa
sengaja. ’’Dulu saya memang hobi memelihara kelinci, lalu saya berpikir, kenapa
tidak dikembangbiakkan saja,’’ ujarnya.
Sejak
saat itulah secara perlahan ia mulai mengembangbiakkan kelinci. Karena tidak
memiliki background ternak, ia pun mulai belajar dari buku-buku dan bertanya
kepada peternak kelinci lainnya. Semakin
lama ia pun semakin cinta dengan kelinci. Ia pun terus belajar menggali
informasi dari berbagai macam buku, seminar, hingga browsing ke internet.
Kini, ia pun mengembangbiakkan berbagai macam ras
kelinci. ’’Hampir seluruh jenis kelinci ada disini, mulai yang terkecil
berukuran 7 ons hingga yang besar seperti ukuran kucing,’’ ujarnya. Ras-ras
yang ia ternakan antara lain jenis paling mahal dan langka yakni jenis flame,
lalu dutch yang berasal dari Belanda, satin, english lob, fuji lob, Himalaya
bahkan sampai jenis berbulu seperti karpet yakni jenis rax dan marmut Belgia.
Selain
melakukan pengembangbiakan, ia pun terkadang melakukan eksperimen dengan
melakukan persilangan antarras kelinci. Hasilnya, berbagai jenis ras unggulan
pun berhasil dia silangkan dan menghasilkan kelinci dengan ras baru, seperti
rax satin dari persilangan antara kelinci jenis rax dan satin. Berkat usahanya, ia pun mulai berani memberikan nama
usaha ternaknya. ’’Peternakan ini saya beri nama
Martin Pet Farm, Martin diambil dari nama jenis kelinci yang sudah langka,’’
ujarnya.
Di
peternakan yang merangkap sebagai rumah tinggal seluas setengah hektare ini,
sedikitnya 15 ras kelinci hias dan sejumlah ras kelinci lokal untuk konsumsi
dikembangbiakkan.
Selain itu juga terdapat beberapa ras lain, yang juga
merupakan kelinci ras unggulan. Perawatan kelinci mudah dan murah. Setiap hari
kelinci diberi makan dua kali, pada pagi hari dan menjelang malam. Makanannya
rumput dan sayuran, wortel dan ubi jalar.
Selain itu ada juga makanan siap saji, berupa pelet
makanan kelinci. Jumlahnya minimal satu per lima dari berat badan kelinci.
Selain itu, kelinci juga memerlukan banyak minum agar tidak mengalami
dehidrasi. Untuk urusan pakan, kata dia, tak perlu repot. Cukup menyediakan
konsentrat (bekatul) atau ampas tahu saja. ’’Ternak kelinci bisa di-sambi.
Namun tidak bisa ditinggal lama. Jadi harus dijaga,’’ katanya.
Dia mengatakan, untuk pakan, bisa dilakukan sebanyak dua
kali yakni pagi dengan memberikan makanan berupa bekatul dan siang dengan
memberikan makan berupa rumput. ’’Untuk kelinci yang melahirkan atau hamil bisa
ditambah pada malam hari dengan memberi makan rumput,’’ ujarnya. Pengembangbiakan
kelinci di tempat ini dilakukan secara sederhana. Kelinci diletakkan dalam
kandang permanen. Setiap kandang terdiri dari satu pasang. Setelah induk
kelinci hamil, dipindahkan ke kandang khusus sampai melahirkan. Daur mulai dari
birahi, hamil dan menyusui hingga siap jual mencapai waktu sekitar empat bulan.
Dalam satu periode, kelinci dapat melahirkan anak
minimal lima
ekor.
Prospek
usaha peternakan kelinci cukup menjanjikan. Di pasaran lokal, harga kelinci
hias berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. ’’Paling mahal jenis
kelinci flame, harganya berkisar Rp 250 ribu per pasang,’’ ujar Rahmat yang
mengaku menjalankan usaha ternak bersama sang istri, Wasiko, 32. Menurutnya
masalah pengetahuan memang masih menjadi problem di dunia perkelincian. Tidak
saja dalam hal kelinci, dalam ternak lain pun kebiasaan masyarakat mendapat
pengetahuan lebih banyak didapat dari ilmu empiris, turun temurun.
Mungkin
saja dalam ternak sapi atau domba masyarakat lebih mudah melakukan karena
mereka bisa belajar dari banyak orang. Tetapi menurut Rahmat, untuk kelinci
agak berbeda. Hal ini disebabkan tidak banyak yang beternak kelinci secara
serius.
Dari situlah Rahmat merekomendasikan agar calon peternak
atau pemelihara belajar sungguh-sungguh. Sementara menyangkut masalah keyakinan
Rahmat melihat karena kebanyakan orang belum tahu betul seluk-beluk
perkelincian. ’’Dulu saya pun tidak banyak tahu. Tetapi setelah telaten dan
bertahan beberapa tahun saya tahu di balik potensinya,” ujarnya Rahmat
mengatakan bahwa dalam hal usaha kita harus yakin usaha yang dijalankan
seseorang akan berhasil. ’’Kalau baru usaha sebentar gagal lalu tidak
melanjutkan, ya pasti saja gagal,” katanya.
Dari beternak kelinci, Rahmat mengaku bisa mengantongi
untung per bulan sebesar Rp 5 juta ’’Itu keuntungan kotor, belum dikurangi
untuk membiayai pegawai dan pakan ternak,’’ ujar pria yang telah memiliki dua
pegawai ini. Untuk pemasaran ia pun tidak terlalu bingung, sebab setiap
harinya, ia selalu kedatangan pelanggan yang membeli kelinci. ’’Sebenarnya saya
kewalahan melayani pesanan kelinci. Karena itu terpaksa banyak order yang saya
tolak,’’ ujarnya.
Kini, berkat usaha beternak kelinci, ia pun mulai
mengembangkan usaha ternaknya dengan beternak burung jenis cucakrawa dan
murrai. ’’Kalau ternak burung baru satu tahun berjalan,’’ terangnya.
Usaha Kecil Membuka Toko Anak Kelinci
Membeli
kelinci kecil memang menyenangkan, selain terlihat imut dan lucu, juga jinak.
Bagi sebagian besar anak-anak akan senang bila memperoleh hadiah Kelinci Murah
kecil tersebut. Tapi ingat … memelihara Kelinci Murah kecil gampang gampang
susah. Selain suka ngambek makan juga kadang kurang bisa menyesuaikan keadaan
dan akibatnya kelinci kecil bisa-bisa mati.
.
• KANDANG harus
selalu bersih, sinar matahari bisa langsung masuk, tidak lembab dan usahakan
terbuat dari ram-raman yang memungkinkan sirkulasi udara lancer. Baik terbuat
dari bambu maupun kawat ram, yang terpenting landasan untuk pijakan dibuat rata
(dari papan juga bisa) asal lobanglobang untuk memungkinkan kotoran bias terus
jatuh kebawah.
.
• Ukuran kandang
di sekat perekor. Minimal ukuran 50 x 50 cm. Buatkan tempat makanan tersendiri
agak tinggi agar tidak terinjak-injak, carilah kandang yang pas di Tempat Jual
Kelinci.�
.
• Bagi kelinci
siap beranak siapkan kandang yang lebih luas. Siapkan pula kotak kecil yang
diberi rerumputan kering agar hangat dan nyaman untuk persiapan anak kelinci
lahir.�
.
• MAKANAN bisa
dari hijau-hijauan, misalnya : rumput lapangan atau kangkung dan sayur mayur
yang lain. Usahakan rumput maupun sayur yang diberikan dalam keadaan layu,
kecuali makan sendiri di alam saat dilepas.
.
• Jangan dicuci
agar kadar air dalam sayuran sangat rendah(Jual Kelinci dan Jual Kelinci
Murah). Selain makanan tersebut, kelinci juga menyukai ubi jalar maupun pohon,
dedak/ bekatul, bungkil kelapa dan sebagainya. Usahakan makanan kelinci tidak
satu jenis secara terus menerus. Hal ini akan menyebabkan kelinci manja dan
susah makan makanan yang lain lihat di sini Jual Kelinci dan Jual Kelinci
Murah.�
.
• Pemberian
makanan Kelinci yang tepat sore hari kira-kira mulai jam 18.00 sampai pagi hari
jam 07.00. (kelinci biasanya makan sepanjang malam). Siang hari boleh diberikan
makanan tambahan secukupnya.�
.
• Sediakan
tempat makan tersendiri agar tidak terinjak-injak dan terkena kencingnya
sendiri.�
.
• Usahakan agar Kelinci muda tidak secara
terus menerus terkena tanah yang becek dan lembab. Sebab akan terkena penyakit
gatal (bhs jawa : gudigen) Semoga trik singkat ini akan bermanfaat bagi penggemar
kelinci, khusunya pemula anda dapat melihatny di Tempat Jual Kelinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar