gampang
kok! yang jelas seminggu sekali kamu ganti airnya. caranya setengah airnya yang
dibuang, kemudian di tambah dengan air yang baru, jangan lupa kasih makan aja
setiap hari.
Parameter
Air.
pH.
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka
dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral
sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).
Kesadahan.
Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu
direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana
silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.
Temperatur.
Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 °C. Seperti
halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak.
Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan,
dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama
diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat
menggangggu keindahan ikan tersebut.
Pencahayaan.
Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.
Arwana
bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu beberapa saat setiap
hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat dan mencek kondisi ikan dan
lingkungannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana :
Wadah
1.
Kolam
Pemeliharaan
induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu
mempetimbangkan : #Tanah Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang
dapat menahan air dan mendukung pertumbuhan pakan alami. #Topografi Perbedaan
derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal 1%. #Air
Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.
Kolam yang ideal
berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10×10m2. Persiapan kolam
sebelum tanam yaitu : #Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak #Pembalikan
dasar kolam, perbaikan pematang #Pengapuran dengan dosis 50-100 gram/m2
#Perngisian air setinggi 100 cm
Hujan deras dapat
mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan,
ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dari total volume air.
2.
Akuarium
Sebagai
ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum, semakin besar
ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak yang
cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dari panjang ikan dengan lebar 1. 5
kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk
menghindari stress pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat
karena arwana dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.
Setelah
arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada
akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari perkelahian antar ikan.
Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium perlu dihindari, mengingat
sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6
ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.
Untuk
merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan kromatofora, perlu diberikan
pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindari penyalaan lampu secara
mendadak, yang bisa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda
lainnya dalam akuarium dan ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering
dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di
bagian depan akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa
memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan
spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan
wama-warna alami dari ikan.
Pada
waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm dan
dapat dipasarkan.
Perawatan
Akuariurn
Sebagai
karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif banyak dengan
kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, dan
nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi masalah.
Penggantian
air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah menurun akibat
banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian air yang menggunakan
sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa
kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat pada kaca. Penggantian air cukup
dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan tidak perlu seluruh air diganti tetapi
cukup sejumlah 30-50 % dari total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air
pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi
kualitas air saat melakukan penggantian air.
Bersamaan
dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang
digunakan.
Pakan
hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk karnivora. Pakan
yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi
tertentu.
Beberapa
jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan hidup, udang hidup,
potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa,
kelabang), cacing/ulat (ca
PERAWATAN
IKAN ARWANA
Untuk
memelihara ikan Arwana yang berkualitas, dibutuhkan ketekunan dan waktu, selain
itu juga harus mengetahui kebiasaan dari ikan ini. Ikan Arwana sangat peka
terhadap cahaya , suara serta gerakan-gerakan di sekelilingnya.
Perawatan
ikan Arwana biasanya meliputi pemberian makanan, mengganti air, membersihkan
aquarium serta peralatan-peralatan yang ada di dalam aquarium.
Pemberian
Makanan
Ikan
Arwana termasuk ikan yang buas, umumnya makanan Arwana adalah Kecoak, Jangkrik,
Kodok, Udang, Kelabang dan makhluk hidup lainnya. Selain pakan hidup, kadangkadang
ikan Arwana juga mau menyantap pakan mati seperti potongan daging, tapi hal ini
tidak dianjurkan bagi penggemar ikan Arwana, karena cepat mengotori air yang
ada dalam aquarium serta makanan sisa cepat busuk. Biasanya makanan diberikan
pada pagi hari dan sore hari , Usahakan ikan Arwana tidak makan sampai
kekenyangan, supaya proses pencernaannya dapat berlangsung dgn stabil, sehingga
pada saat pemberian makanan selanjutnya , ikan ini masih bisa makan !
Mengganti
air
Kualitas
air yang ada dalam aquarium sangat dipengaruhi oleh makanan yang diberikan pada
ikan Arwana. Ikan Arwana yang sering diberi udang / daging potong, biasanya
kualitas airnya cepat kotor dan busuk. Sedangkan ikan Arwana yang diberi ikan
hidup biasanya kualitas airnya lebih terjaga. Sebaiknya pakan yang tidak
disantap atau dimuntahkan Arwana secepatnya diambil dari aquarium supaya airnya
tidak kotor dan busuk. Penggantian air dapat dilakukan seminggu sekali ataupun
2 hari sekali, bahkan Anda boleh mengganti airnya setiap hari jika punya waktu
luang. Penggantian air sebaiknya dilakukan sebagian saja, jadi tidak perlu
mengganti total air yang ada dlm aquarium, supaya Arwana tetap tenang berada di
aquariumnya. Gantilah air sebagian dan tambahkan air bersih sesuai dgn air yang
telah kita kuras dari aquarium. Penggantian total bisa dilakukan 2 / 3 bulan
sekali, sekalian dgn pembersihan aquariumnya ! Sumber air dapat menggunakan air
sumur ataupun air PAM yang sudah diendapkan terlebih dahulu satu atau dua hari
sebelumnya . Gunakanlah air yang b ebas dari kandungan logam serta zat-zat
toksik lainnya seperti ammonia, nitrat dll. Air yang baik adalah air yang
memiliki kandungan oksigen yang baik ( lebih dari 4,0 ppm ), karbondioksida
bebas ( maksimum 6,0 ppm ) , derajat keasaman (pH) mendekati netral ( 6,5 - 7,0
) dan suhu antara 28 - 30 derajat Celcius.
Aquarium
Aquarium
hendaknya cukup lapang buat ikan Arwana bergerak, jika Arwana yang ukurannya 60
cm, sebaiknya panjang aquariumnya 1-2 meter. selain itu, kaca juga harus tebal
seiring dengan besarnya volume air. Contoh, untuk ukuran aquarium 60 x 60 x 10
cm, minimal digunakan kaca dgn ketebalan 8 mm. Aquarium harus diberi penutup lengkap
dgn lampunya ! Lazimnya ikan Arwana dipelihara dalam aquarium yang mempunyai
penutup, bisa berupa kain ataupun plastik di sisi muka aquarium guna
menghindari cahaya dan gerakan dari orang yang lalu lalang disekitarnya .
Jangan
lupa bersihkan aquarium bila kaca-kacanya sudah buram dan berlumut serta
berlendir. Gunakan kain yang bersih dan steril, usaplah kotoran yang menempel
di kaca aquarium dan keluarkan kain yang kotor, bersihkan kain tersebut di
ember , sesudah bersih , gunakan lagi untuk me-lap bagain lainnya !
Peralatan
aquarium
Umumnya
aquarium untuk ikan ARWANA meliputi Aerator / Blower , Heater, Filter , Lampu
penerang !
AERATOR
/ BLOWER adalah alat untuk menambah kandungan oksigen, berupa
gelumbung-gelumbung oksigen, terdapat berbagai macam variasi dan bentuk dgn
harganya yang bervariasi juga .
HEATER
adalah alat pemanas untuk meningkatkan dan menjaga suhu air yang diinginkan .
FILTER
adalah alat yang b erfeungsi menyaring kototran yang ada dalam aquarium. Filter
selain dapat dibeli di toko, juga dapat dibuat sendiri dgn bahan seperti arang
aktif, ijuk, pasir , kerakal dll, sedangkan untuk menyaring berbagai kandungan
yang tidak diperlukan ( seperti zar besi , ammonia dan nitrat ) , hanya bisa
dilakukan dengan cara mengendapkan air. Atau bisa juga digunakan filter khusus
untuk itu ( seperti Ferrosorb, Multisorb, Organosorb , dll ) yang bisa dibeli
ditoko-toko. Untuk menjaga kondisi baku mutu air, bisa digunakan filter yang
dipasang secara permanen. Atau dengan penggantian air sebulan sekali, lebih
sering lebih baik.
Lampu
penerang , biasanya dipasang diatas aquariu
o8 bulan lalu
Seperti
disebutkan sebelumnya arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara. Yang
diperlukan adalah meluangkan waktu beberapa saat setiap hari atau beberapa jam
setiap minggu untuk merawat mereka dan mencek kondisinya Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara arwana.
Akuarium
Secara umum, lebih besar ukuran akuarium
akan lebih baik. Sebagai ikan berukuran
besar arwana memerlukan ruang gerak yang cukup banyak. Panjang akuarium disarankan 3 kali dari panjang
ikan yang diperlihara, sedangkan lebarnya kurang lebih 1. 5 kali panjang
ikan. Akuarium sebaiknya ditempatkan di
tempat yang tidak terlalu banyak kegiatan/gangguan, untuk menghindari ikan
manjadi stress. Hindari pula penyalaan
lampu yang mendadak, hal ini sering menyebabkan ikan menjadi panik, sehigga
ikan dapat menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan ikan bisa
terluka. Tutup akuarium dengan baik untuk menghidari ikan melompat ke luar
akuarium. Pastikan tidak ada lubang yang
bisa diterobos oleh ikan tersebut pada tutup akurium yang berasangkutan dan
pastikan pula tutup tersebut tidak akan terdorong oleh kekuatan lompatan ikan.
Hindari memelihara arwana dengan jumlah 2-3
ekor dalam satu akuairum, karena sifat agresif mereka akan menyebabkan ikan
"berkelahi" satu dengan yang lainnya. Akan tetapi anda boleh memelihara
arwana bersama apabila jumlahnya lebih dari 6 ekor sekaligus. Dalam jumlah
sekian banyak, sifat agresif arwana
menjadi sangat berkurang. Belum ada
penjelasan yang memadai mengenai fenomena ini.
Manipulasi
pencahayaan sering dapat menimbulkan pantulan warna ikan dengan lebih
baik. Letakkan lampu di bagian depan
akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa memberikan
pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dengan spektrum bervariasi,
anda bisa bereksprieman dan memilih spektrum yang anda kehendaki. Lampu-lampu full spektrum secara alamiah akan
memantulkan warna-warna alami dari iklan ybs.
Parameter
Air.
pH.
Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar, meskipun demikian, disesuaikan dengan kondisi
aslinya, di alam, disarankan agar mereka
dipelihara pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 - 7.0).
Kesadahan. Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan
rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada
selang kesadahan ini (GH = 8°).
Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara
pada selang suhu 26 - 30 °C. Seperti
halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak.
Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan
dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama
diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat
menggangggu keindahan ikan tersebut.
Penggantian Air. Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran
dalam jumlah relatif banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena
itu, kadar amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi
masalah. Kecuali anda mempunyai sistem filter yang
baik, maka penggantian air secara rutin merupakan hal yang perlu
dilakukan. Penggantian air sebanyak 25
-30 % setiap minggu sangat direkomendasikan.
Apabila anda memiliki banyak waktu bisa juga dilakukan penggantian
setiap dua kali seminggu sebanyak 20 %.
Dalam penggantian air, perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air
pengganti harus relatif sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya lonjakan paramater air
pada saat melakukan penggantian air.
Pakan
Pemberian Pakan. Pemberian pakan pada arwana
bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Secara umum dapat dikatakan untuk arwana dengan ukuran panjang tubuh
diatas 35 cm pakan dapat diberikan sehari sekali atau setiap dua hari sekali.
(Ingat di alam mereka belum tentu bisa mendapatkan pakan setiap hari. Diet dengan mengikuti pola alami ini sering
dapat menghindarkan gangguan kesehatan pada arwana). Pada arwana dengan ukuran
panjang 15 - 35 cm pakan bisa diberikan 2 kali sehari, sedangkan untuk arwana
dengan ukuran panjang kurang dari 15 cm, dianjurkan untuk diberi pakan 3 kali
sehari.
Jenis Pakan. Arwana merupakan ikan karnivora, di alam
mereka memakan serangga, ikan, udang, cacing, dan beberapa jenis amfibi kecil
seperti katak. Oleh karena itu pakan hidup merupakan diet utama bagi
arwana. Dalam banyak kasus arwana dapat
pula menerima pakan buatan, tertuma setelah melalui tahapan pengenalan terlebih
dahulu. Seperti dianjurkan untuk jenis ikan lainnya, pakan hendaknya diberikan
secara bervariasi. Cara ini akan mampu mengurangi resiko terjadinya kekurangan
gizi tertentu pada ikan yang bersangkutan. Dengan bervariasi, kebutuhan gizi
yang tidak bisa dipenuhi oleh satu jenis pakan, diharapkan akan dipenuhi dari
jenis pakan yang lain. Jangan terburu
nafsu dengan keinginan untuk mencerahkan warna ikan. Warna adalah anugerah ibu alam, yang memiliki
fungsi dan tugas tertentu pada ikan, dan binatang pada umumnya (dijelaskan
dibagian lain). Kenalilah fungsi warna
pada ikan (dan binatang secara umum) sebelum anda menjejali peliharaan
anda dengan pakan-pakan artifisial tertentu. Apabila ikan anda sehat dan
diberikan diet yang seimbang serta lingkungan yang menyenangkan bagi ikan
tersebut maka mereka akan menunjukkan
terimakasihnya dengan menampakkan warnanya yang cemerlang.
Hindari jenis pakan yang
mengandung kadar lemak tinggi. Kadar
lemak tinggi diketahui dapat memicu terjadinya gejala mata melorot (drop
eye). Jangan pula anda berikan pakan
secara berlebihan. Apabila arwana
mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, mereka akan kehilangan nafsu makan
dan tidak akan mau makan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
Kelebihan pakan tidak jarang menyebabkan arwana berumur pendek dan sampai tahap
tertentu akan mempengaruhi kemampuannya berreproduksi.
Penggunaan pakan hidup hendaknya
didahului dengan tindakan karantina yang memadai. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari masuknya bibit penyakit kedalam sistem akuarium anda. Terutama, dari jenis-jenis pakan hidup yang
berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok. Hindari pula
memberikan serangga yang telah mati, karena kemungkinan serangga itu mati
akibat insektisida, kecuali anda yakin betul asal muasalnya. Begitu bula dengan
kodok, tidak jarang kodok dipanen dari perairan yang tercemar insektsida.
Dalam memberikan pakan hidup, buang bagian-bagian yang
diperkirakan dapat melukai mulut ikan, seperti kaki loncat (kaki belakang) pada
kecoa atau jangkrik, atau duri "tanduk" pada kepala udang. Boleh juga
anda melemahkan pakan hidup tersebut sebelum diberikan pada ikan, agar tidak
terjadi "kejar -mengejar" berlebihan dalam ruang akuarium yang
sempit. Tapi lakukan pelemahan itu
dengan cara "hewani".
TIPS Merawat Arwana agar Sehat dan Gesit
Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor
arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup
berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang
berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama
dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur,
kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak
tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.
Kondisi
Akuarium
Siapa
pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di
kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor
arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding
(tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti
kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca
aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan,
agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri
penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius),
sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air.
Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Memberi
Makan
Meskipun
tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 - 4 kali sehari. Dibutuhkan
8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang
bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus
diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa
dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang
indah, cerah dan mengkilap pada arwana.
Kualitas
Air
Selain
suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang
berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan,
kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium
disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres
akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca
harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan
dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam
akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke
akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang
sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.
Menggabung
Arwana dalam Satu Akuarium
Yang
ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa
umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah
dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam
seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain,
lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok,
pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling
mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.
Pakan
Setiap
minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu
besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini
termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika
setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau
kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang. Namun begitu, seekor ikan
arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam
akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam
air, maka arwana pun harus mempertontonkan ''kemahirannya" berburu
makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa
menangkap dan menelannya. Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di
Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati,
sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan
menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di
akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh
dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam
akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala
arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan
memburu satu mangsa saja. Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron
atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering
diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar. Agar arwana
tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air
akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu,
dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi
akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas
dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan
mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
Penyakit
Penyebabnya
terbagi dua, yakni organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter
yang berasal di virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang
nonparasiter seperti faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada
kenyataannya, serangan kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan. Ada
ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter
maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di
permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin,
karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya,
pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung
pecah-pecah. Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air.
Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2
di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat
mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam
air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan
mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di
atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa
penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik
yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam. Organisme
parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk,
bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya,
bakteri perusak sirip dan penyakit gatal. Bila kita melihat betapa indah dan
anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita
akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan
yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap
''menerkamnya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar