Obat-obatan
Pengetahuan tentang jenis-jenis
obat untuk unggas, khususnya untuk burung kenani, penlu juga dimiliki oleh para
petemak kenari. Umumnya, obat-obatan yang perlu disediakan adalah jenis obat
yang biasa digunakan untuk unggas, khususnya ayam. Berikut mi disajikan
beberapa jenis obat yang umumnya sering digunakan oleh para petemak ungas,
termasuk burung dan ayam. Macam Obat,Macam-macam obat yang sering digunakan
untuk pengobatan unggas, termasuk burung kenari adalah sebagai berikut.:
Sulfamix
Sulfamix adalah sejenis obat
antibiotik yang diproduksi oleh Medion Bandung dan telah banyak dijual di
toko-toko unggas (poultry). Obat mi memiliki komposisi kandungan Sulfadimethyl
Pyrimididine 750 mg dan Methyl Parasept 6 mg setiap sendok teh. Obat mi dapat
digunakan untuk mengobati Coccidiosis (penyakit berak darah), Pullorum (berak
kapur), Coryza (snot, pilek, muka bengkak), berak hijau (Acute kolera), dan CRD
(batuk, ngorok). Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat dilihat pada
kemasan obat tersebut. Tetra-Chlor
Tetra-Chlor merupakan obat
antibiotik berbentuk kapsul dan berwama merah yang diproduksi oleh Medion
Bandung. Obat mi mengandung Tetracyclin He!, Erythromyein base, Vitamin B1, B2,
B12’ vitamin C, Potassium Chloride, dan Sodium Sulfate. Obat antibiotik yang
mengandung vitamin dan mineral mi dapat digunakan untuk mengobati penyakit
Pullorum (berak kapur), Coryza (snot, pilek,muka bengkak), Fowl cholera (berak
hijau), dan CRD (batuk, ngorok). Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat
dilihat pada kemasan obat tersebut. Baytrill
Baytril 5% diproduksi oleh
Bayer dan dapat digunakan untuk pengobatan dan peneegahan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram positif dan negatif serta mycoplasma. Obat mi
berbentuk cair (drop) dan setiap mililiternya mengandung enrofloxacin 5 mg.
Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat di!ihat pada kemasan obat tersebut.
Mycocoli
Mycocoli berupa larutan
anti-bakteri spektrum luas (Enrofioxacine) yang dapat digunakan untuk membasmi
hampir semua infeksi bakteri gram positif, gram negatif, dan Mycoplasma sp.
Qbat mi diproduksi oleh Divasa Farmavic, Spanyol, dalam bentuk cair (drop).
Obat mi mengandung Acid I -ciclopropil-7-6-fluor, I
,4-dehidro-4-oxo-3quinolincar boxilic 100 mg, dan Exipient q.s.f. 1 ml. Qbat mi
dapat menyembuhkan penyakit Mycoplasmosis (nafas berbunyi, ngorok),
Collibacillosis (diare), Salmonellosis (berak kapur), Infectious corvza (kepala
bengkak, hidung berlendir), fowl cholera (berak hijau), Staphylococcus sp,
Glostridiosis, dan Pseudomoniasis. Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat
dilihat pada kemasan obat tersebut. Pesona
Pesona adalah biosidal total
dengan formula yang memiliki kekuatan ganda untuk membasmi mikroorganisme dan
melindungi burung dan serangan penyakit. Obat mi berbentuk cairan yang
diproduksi di Banyurejo dan dapat digunakan untuk membasmi kutu burung dengan
cara dicampur pada air mandi. Di samping itu, obat mi juga berguna untuk
memperindah bulu burung. Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat dilihat
pada kemasan obat tersebut. Vitamin
Vitamin sangat dibutuhkan untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan burung. Pemberian vitamin pada burung
kenari dapat dilakukan setiap han. Kita tidak perlu khawatirjika kelebihan
dosis vitamin di dalam tubuh, sebab sisa vitamin yang tidak dimanfaatkan oleh
tubuh burung akan terbuang melalui kotoran burung. Vitamin, selain berguna
meningkatkan daya tahan tubuh, dapat meningkatkan vitalitas dan produktivitas
burung. Beberapa macam vitamin yang dapat dibenikan pada burung kenari adalah
vitamin A, B-kompleks, C, D, dan E. Ada beberapa jenis vitamin dalam produk
kemasan yang khusus untuk konsumsi burung yang dapat dimanfaatkan, antara lain
Vetamix, Amino-Vital Solution, Terafit, Vitachick, dan Enervon-C. Cara
Penyajian
Obat-obatan di atas umumnya
dapat digunakan untuk menghadapi kasus-kasus yang berhubungan dengan penyakit
yang sering menyerang burung kenari. Penyajian obat-obatan untuk burung kenari
dapat dilakukan dengan cara dicampur dalam air minum atau dengan cara
diminumkan secara Iangsung dengan perantaraan pipet atau kapas. Kenari yang
terserang penyakit dan akan diberi obat terlebih dahulu dijemur pada sinar
matahani kurang lebih satu jam. Pada saat dijemur, kenari tidak diberi minuman.
Siapkan obat yang akan diberikan pada tempat minum. Setelah dijemur, kenari
dipindahkan ke tempat yang sejuk, kemudian minuman yang telah dicampur obat
dimasukkan ke dalam sangkar. Burung kenari yang haus akan segera minum air yang
telah dicampur obat tersebut. Jika obat yang telah dicampur dalam air minum
tersebut tidak diminum, ambilah sepotong kapas laIu celupkan ke dalam air minum
yang mengandung obat. Pegang kenari yang akan diobati, kemudian tempelkan kapas
tersebut ke paruh kenari. Burung kenari akan mengisap cairan tersebut untuk
diminum. Sisa minuman yang mengandung obat dapat diletakkan di dalam sangkar
agar diminum oleh burung kenari tersebut jika merasa haus. Minum an burung yang
telah dicampur obatjangan dijemur karena khasiat obat tersebut akan hilang.
Virus
Burung
Beberapa waktu yang lalu muncul
beberapa kasus terjadinya kelumpuhan anggota badan dan menurunnya daya tahan
tubuh yang menurut para medis salah satu penyebabnya adalah flu burung.
Kebetulan, orang yang terserang flu burung tersebut memelihara burung kenari.
Dengan demikian, banyak orang beranggapan bahwa burung kenari merupakan pembawa
virus flu burung yang membahayakan. Mungkin saja hal itu benar, namun menurut
penulis kurang tepat. Sebab, virus yang menyebabkan flu burung dapat menyerang
semua orang melalui perantaraan apa saja termasuk ayam, bebek, kucing, anjing,
segala jenis burung, dan segala jenis hewan berbulu yang dipelihara orang.
Berikut mi disajikan cuplikan beberapa artikel yang berhasil direkam penulis.
Beberapa waktu lalu, kira-kira
pertengahan tahun 1997, masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia
umumnya, dihebohkan dengan munculnya sejenis penyakit flu yang disebabkan oleh
virus. Sementara orang beranggapan bahwa virus penyebab penyakit flu tersebut
dibawa oleh burung. Penyakit flu yang hebat ini lebih dikenal dengan sebutan
Flu Hongkong karena awal munculnya penyakit flu ini dari Hongkong. Serangan
penyakit flu ini menelan banyak korban jiwa. Pada kasus yang sama, tahun 1968,
flu Hongkong telah membunuh kurang lebih 700.000 jiwa tanpa ada obat yang dapat
menyembuhkannya. Sekarang, virus pembawa maut tersebut tampaknya muncul lagi.
Menurut tim peneliti tentang
virus dan Australia, virus yang membawa maut bagi manusia ataupun hewan mi
sesungguhnya merupakan plasma pembawa sifat yang dibungkus mantel berupa
protein sialidase dan hemaglutinin. Pada saat memasuki tubuh manusia dan berada
di dalam sel, virus tersebut segera memperbanyak din dan membentuk jutaan
partikel yang disebut virion. Virion-vinion inilah yang menyebarkan infeksi dan
memasuki sel-sel di sekitarnya sehingga orang yang terserang virus mi merasakan
sakit kepala, batuk-batuk, ngilu pada persendian, dan kondisi serta daya tahan
tubuh penderita makin lemah. Jika penderita penyakit flu mi tidak segera
mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai, maka daya tahan tubuhnya
akan semakin lemah dan menurun.
Penyebaran virus penyebab
penyakit flu i, menurut ahli medis, dapat melalui perantaraan unggas, yakni
segala jenis ayam, bebek, burung, serta beberapa hewan berbulu yang dipelihara
orang (misalnya, kucing, anjing, keralmonyet). Jenis unggas termasuk yang memiliki
kontribusi paling besar terhadap penyebaran virus tersebut. Untuk mencegah
penyebaran virus tersebut, beberapa paramedis menganjurkan sebagai berikut. :
1.
1. Upayakan kondisi lingkungan sangkar atau
kandang hewan piaraan (termasuk sangkar/kandang burung) selalu dalam keadaan
bersih. Jika perlu, sangkar atau kandang hewan piaraan secara periodik
dilakukan cuci hama (desinfektan).
2.
2. Upayakan tubuh mendapat pasokan protein
tinggi dan berbagai sumber makanan, misalnya daging, kacang-kacangan, sayursayuran,
dan buahbuahan untuk menolong tubuh membangun sistem kekebalan sebagai
penangkal serangan virus.
3.
3. Jaga temperatur tubuh agar tetap stabil,
tidak kepanasan ataupun kedinginan baik di luar ruangan maupun di dalam
ruangan.
4.
4. Pastikan ruangan-ruangan rumah memiliki
ventilasi yang cukup dan mendapat aliran udara segar.
5.
5. Makanan dan minuman hams dalam kondisi
matang dan bersih, karena virus tidak dapat bentahan pada suhu yang tinggi.
6.
6. Basuhlah selalu kedua tangan setelah
memegang binatang piaraan, baik unggas (termasuk burung) maupun jenis hewan
piaraan lainnya.
Penyakit
Snot atau coryza
Penyakit snot atau coryza
disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar
bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwama
merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penulanannya melalui
perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, dan minuman. Penularan penyakit
mi juga dapat malalui keturunan. Tanda-tanda serangan penyakit snot atau coryza
yang dapat dilihat adalah muka bengkak, hidung berlendir, sering bersin-bersin,
sesak napas, dan nafsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama
kelamaan burung yang terserang penyakit mi akan mati.
Pencegahan terhadap serangan
penyakit snot atau coryza dapat dilakukan dengan cara menjauhkan burung kenari
yang terserang penyakit dan kelompok burung yang lain agar tidak menular. Di
samping itu, sangkar tempat makan, dan minum harus selalu dibersihkan dan
segala kotoran. Burung kenari yang terlanjur terserang penyakit snot atau
coryza harus segera diberi obat yang sesuai. Bubul
Penyakit bubul (bumble foot)
adalahjenis penyakit yang sering menyerang hampir semua jenis burung. Penyebab
penyakit bubul adalah bakteri Staphylo coccus. Bakteri mi menyerang permukaan
kulit, terutama kulit telapak kaki. Faktor utama yang menyebabkan timbulnya
penyakit bubul adalah kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger.
Tanda-tanda serangan penyakit
bubul yang dapat dilihat adalah kaki membengkak, kuku memanjang, sisik kaki
melebar atau merenggang. Jika serangan penyakit bubul mi dibiarkan, maka lama
kelamaan infeksi penyakit tersebut akan melebar dan bertambah besar. Pencegahan
terhadap serangan penyakit bubul dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
sangkar dan tempat betengger burung. Cacingan
Cacingan adalah jenis penyakit
yang menyerang saluran pencemaan dan hati. Penyebab cacingan adalah cacing,
yakni cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, dan cacing hati. Tanda-tanda
serangan penyakit cacingan yang dapat dilihat adalah burung kurang bergairah,
lemah, nafsu makan berkurang, bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan
berat badan burung menurun.
Faktor utama yang menyebabkan
munculnya penyakit cacingan adalah kondisi sangkar dan tempat makan/minum yang
kotor. Pencegahan terhadap serangan penyakit cacingan dapat dilakukan dengan
cara menjaga kebersihan sangkar, tempat pakan, dan tempat minum. Oleh karena
itu, sangkar, tempat pakan, dan tempat minum hams selalu dikontrol dan
dibersihkan dan segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing. Mncret
Penyakit mencret yang sering
menyerang burung kenani ada dua macam, mencret yang disebabkan oleh bakteri
yang menyerang saluran pencemaan dan mencret yang disebabkan oleh keracunan
makanan. Tanda-tanda penyakit mencret yang disebabkan oleh bekteri adalah
kotoran berbentuk cair, berwama keruh, berbau busuk, aktivitas (gerak) burung
menurun, dan burung tidak memiliki nafsu makan. Sedangkan tanda-tanda mencret
yang disebabkan oleh keracunan makanan adalah kotoran berbentuk cair, berwama
bening dan terdapat sedikit gumpalan, tidak begitu berbau busuk, nafsu makan
masih tinggi, dan aktivitas burung masih cukup tinggi. Sayuran yang kotor
(tidak dicuci) dan masih mengandung residu obat pembasmi serangga (pestisida)
dapat meyebabkan keracunan bagi burung.
Penyakit mencret yang
disebabkan oleh bekteri bersifat menular, sedangkan penyakit mencret yang
disebabkan oleh keracunan makanan tidak menular. Penularan dapat melalui tempat
makan, minuman, maupun kotoran burung yang menderita penyakit tersebut. Oleh
karena itu, burung yang terserang penyakit mencret hams segera dikarantina agar
tidak menular pada burung-burung yang lain. Kutu Burung
Burung kenari juga sering
diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang
dierami terganggu. Kutu burung yang menyerang kenari jantan akan mengakibatkan
suara menjadi berkurang. Burung kenari yang terserang kutu burung menunjukkan
tanda-tanda gelisah, sering menggigit-gigit bulu (Jw. didis), frekuensi suara
berkurang, jika bulu burung disingkap akan tampak kutukutu yang bergerak di
antara bulu. Jika tidak segera diobati, burung kenari yang terserang kutu
burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan
akhirnya mati. Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang
kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung
dapat dilakukan dengan menjaga ke bersihan sangkar, menyediakan air yang cukup
untuk mandi, dan burung sering dijemur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar