Pernahkah pasangan anda menjelek-jelekan wanita lain di depan anda? Jika iya, berarti pasangan anda sedang dalam masa subur. Wanita yang sedang dalam masa subur cenderung melakukan hal tersebut. Masa' sih?
Dalam pernikahan, isu tentang kesuburan alat reproduksi adalah hal yang penting. Banyak pertanyaan yang masuk ke meja redaksi dari para pembaca yang menanyakan mengapa pasangan mereka belum juga hamil.
Tenang, anda tidak sendirian. Menurut catatan Fertilityfact, setidaknya ada 90 juta pasangan di dunia ini yang sedang berusaha untuk memiliki anak. Sulitnya memiliki momongan tersebut sampai-sampai menimbulkan stress yang mendalam pada pasangan-pasangan tersebut. Bahkan dari daftar penyebab stress, stress karena tidak subur adalah penyebab kedua terbanyak setelah stress karena kematian.
Umumnya, pasangan butuh 5-6 bulan untuk bisa hamil. Namun pada beberapa pasangan bisa lebih cepat dari itu. Namun pasangan tidak bisa sembarang menyebut diri mereka tidak subur. Dikutip dari Discovery, seseorang bisa disebut memiliki tanda-tanda tidak subur jika ia dan pasangannya tidak hamil setelah satu tahun berhubungan seks dengan frekeuensi normal tanpa kontrasepsi apapun.
Pada wanita, ketidaksuburan bisa disebabkan oleh disfungsi hormon, tersumbatnya saluran telur, endometriosis, kista, atau kualitas dan pergerakan sperma yang kurang baik.
Setidaknya 40% faktor ketidaksuburan disebabkan oleh wanita sedangkan 40% lain oleh sebab pria, dan sisa 20% karena keduanya.
Berikut beberapa fakta tentang kesuburan pria dan wanita yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Wanita yang sedang dalam masa subur biasanya bersikap lebih tajam terhadap wanita lain. Pada saat ovulasi (sekitar hari ke-12 sampai 21 siklus menstruasi) perasaan ingin bersaing dengan wanita lain semakin tinggi. Pada masa ovulasi, wanita sering memberikan komentar yang buruk ketika dimintai pendapat tentang wanita lain.
2. Peneliti di New York University membuktikan penggunaan laptop dapat menyebabkan kemandulan pada pria. Penggunaan laptop yang cukup lama menyebabkan suhu testis meningkat sehingga menyebabkan kurang baiknya kualitas sperma.
3. Kesuburan pada wanita Asia menurun. Pada periode 1965-1970 rata-rata wanita Asia memiliki 6 orang anak. Sedangkan saat ini rata-rata hanya 1,8 anak.
4. Pilihan alat kontrasepsi mempegaruhi kesuburan.
Pemilihan alat suntik dan pil sangat mempengaruhi kesuburan wanita. Alat kontrasepsi suntik memiliki efek yang lebih lama walaupun sudah tidak digunakan. Setelah penggunaan terakhir, wanita harus menunggu hingga 6 bulan sampai setahun hingga siklusnya normal kembali.
Sedangkan pengguna pil bisa lebih cepat kembali normal. Setelah berhenti menggunakan pil siklus kesuburan bisa langsung kembali seperti semula. Namun pada beberapa kasus, siklus bisa kembali benar-benar normal setelah 2-3 bulan.
Sebelum memilih alat kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan dulu berbagai efek pemakaian dan pasca pemakaian dari masing-masing jenis alat.
5. Posisi seks tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan dalam pembuahan. Tidak ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan salah satu posisi seks membuat pasangan memiliki kesempatan hamil lebih besar.
Beberapa posisi memang bisa memaksimalkan kesempatan karena bisa membuat pria penetrasi lebih dalam. Namun posisi tersebut berbeda-beda tergantung kondisi tubuh wanita.
Begitu terjadi ejakulasi, sperma langsung berenang menuju rahim. Jadi, tidur dengan kaki di atas setelah berhubungan seks juga tidak memiliki efek yang signifikan untuk membantu pembuahan. Demikian Discovery, Selasa (6/12/2005.
6. Berat badan mempengaruhi kesuburan. Sebuah penelitian mengatakan 12% masalah ketidaksuburan disebabkan oleh masalah berat badan. Terlalu kurus atau terlalu gemuk sangat mempengaruhi kesuburan bagi wanita.
Terlalu kurus bisa membuat siklus haid wanita tidak teratur. Sebab dibutuhkan 22% lemak tubuh untuk pembuahan dan kepentingan reproduksi lainnya. Sebaliknya terlalu gemuk juga tidak berakibat baik untuk kesuburan karena keseimbangan hormon terganggu.
Tapi jangan khawatir, 70% wanita kelebihan/kekurangan berat badan tadi langsung hamil ketika mereka mencapai massa tubuh yang ideal. Massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yag normal adalah 19-25. Cara menghitungnya adalah berat tubuh dibagi tinggi badan dikali tinggi badan
Berat Badan (kg) 45
------------------------------------ = Body Mass Indeks ------------ = 19.23 (BMI)
tinggi badan (m) x tinggi badan (m) 1.6 x 1.6
Berat badan tak hanya sekedar mempengaruhi kesuburan tapi juga kehamilan. Wanita yang mengalami kelebihan berat badan berisiko mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes semasa hamil. Sedangkan wanita yang memiliki berat badan di bawah standar bisa melahirkan bayi yang juga memiliki berat badan rendah. So, mulai lah diet sehat dan olahraga.
7. Usia mempengaruhi kesuburan. Pada wanita usia kesuburan berlangsung lebih cepat. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an prosentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan untuk hamil.
Pada pria, penurunan kesuburan juga terjadi seiring berjalannya usia. Hanya 8% pria usia sekitar 25 tahun yang gagal menghamili pasangannya. Sedangkan pada usia 35 tahun, jumlah pria yang gagal membuahi wanita meningkat hingga 15%. Menurut peneliti dari Bristol and Brunel University, selain karena faktor fisik, dorongan dan frekuensi untuk berhubungan seksual mulai berkurang sejalan dengan usia.
8. Pilihan makanan juga turut mempengaruhi kesuburan. Wanita yang minum empat gelas kopi per hari memiliki risiko tidak subur lebih besar. Sebabnya, kafein mengurangi kandungan darah dalam hormon prolactin. Rendahnya hormon prolactin berhubungan dengan semakin rendahnya tingkat kesuburan.
Seperti prinsip umum, kesuburan adalah masalah keseimbangan. Jika hormon ini kadarnya terlalu tinggi juga tak baik. Tingginya kadar hormon prolactin yang bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, dapat mengganggu siklus haid.
Diet untuk meningkatkan kesuburan sama dengan diet lain pada umumnya. Intinya, makan makanan rendah lemak, cukup protein, memperbanyak buah, dan sayur. Kurangi juga konsumsi makanan olahan seperti keju, daging olahan dan makanan beku. Supaya badan tetap sehat hindari kopi, alkohol, dan rokok. Pastikan juga untuk berolahraga secara teratur, menghindari stress, dan memilih waktu pembuahan yang. tepat sesuai dengan siklus bulanan.[sumber detikhot]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar