Nyeri,
tegang, mulas.... Ups! Jangan-jangan saat persalinan sudah dekat. Punya
pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski
tidak berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama
saat melahirkan.
Diawali kontraksi
Normalnya,
di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul.
Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan
meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot
rahim seperti inilah yang disebut kontraksi.
Seperti
apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di
perut, khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.
Yang
pasti, frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu
juga dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan
selanjutnya cukup panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek,
bisa tiap 30 menit, 15 menit, dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak
kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.
Sewaktu
jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian
atas perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin
menjalar ke bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang
pinggang. Saat mulut rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di
daerah tadi akan terasa sangat kuat.
Jalan lahir membuka
Saat
otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin
terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim
sedikit demi sedikit mulai membuka.
Perlu
Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh
semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar
kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada
awal tahap pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang
berwarna merah muda) keluar melalui vagina.
Mulut
rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi
yang semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan,
mulut rahim akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah.
Saat inilah pembukaan lengkap terjadi.
Pembukaan
mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter
mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah
membuka sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah
mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.
Lamanya
tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap
kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:
*
Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa
berlangsung 24-48 jam,
*
Kala I aktif: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada
persalinan anak pertama, 3 1/2 jam pada persalinan bukan pertama.
*
Kala II: disebut fase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung
maksimal 1 jam.
*
Kala III: adalah fase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.
Penting
diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa,
Anda masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka
sempurna. Bila Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir
membengkak dan terjadi perobekan.
Jadi,
harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal
ini berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.
Bila
mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama
dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.
Siap lahir
Bila
tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka
tahap yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding
tahap sebelumnya. Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada
juga yang lebih.
Pada
tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan
terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan
membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini,
Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara
vagina dan anus).
Saat
kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang
keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin
akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat
pembukaan lengkap, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina.
Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan
bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar-benar lengkap dan
kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan mengejan.
Apa
yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda.
Ikuti aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan
napas sambil mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus
dilakukan berbarengan dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih
mudah meluncur di jalan lahirnya.
Saat
kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di
dalam secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan
bagian bahu dan seluruh tubuh bayi keluar.
Nah,
kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur.
Anda bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam
dekapan Anda.
Plasenta selesai bertugas
Dengan
lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama
ini menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas
mensuplai nutrisi dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ
yang menyalurkan antibodi ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang
terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit.
Alam
sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski
tidak sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari
tempat menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi,
Anda akan diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.
Untuk
memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum,
penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik
perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta
beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Anda dibersihkan.
Nah,
kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak
baru dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa
indahnya!
Nia
L. Tobing
Konsultasi
ilmiah: dr.Yusfa Rasyid, SpOG, POGI Jaya, RSB YPK Menteng, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar